Apa Kabar Kasus 212 Mart Sukabumi? Begini Infonya

Ketua Pengelola 212 Mart, Didi Supriyatna, bersama pegawainya saat di lokasi Mart 212 Cisaat yang dibobol maling.

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Kegiatan minimarket 212 Mart Sukabumi yang berada di Cisaat, Kabupaten Sukabumi pasca mengalami kejadian perampokan pada Selasa (7/5/2019) kembali berjalan normal.

Ketua Koperasi 212 Mart Sukabumi, Dede Supriatna mengatakan, saat ini tokonya tersebut tetap buka seperti biasa.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah kami tetap buka seperti biasa,” kata Dede kepada Radarsukabumi.com, Jumat (10/5/2019).

Dede mengungkapkan, saat hari kejadian pihaknya langsung menggelar rapat bersama pengurus dan menginformasikan ke seluruh anggota di jejaring koperasi 212 Mart terkait kasus tersebut. Lalu, pihaknya juga langsugn melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cisaat agar segera diproses.

“Jadi pelayanan sudah normal kembali, meskipun pendapatan mengalami penurunan dari biasanya,” ujar Dede.

Disebutkan oleh Dede, pendapatan 212 Mart Sukabumi pasca kejadian turun drastis hingga di angka Rp 3,8 juta. Biasanya, rata-rata pendapatan di kisaran Rp 6 – 7 juta.

Dede juga mengatakan, kejadian pencurian dan penjarahan di 212 Mart Sukabumi tersebut cukup meninggalkan trauma kepada para pengurus dan karyawan.

“Tapi Alhamdulillah anggota hampir semuanya memberi support ke pengelola dan karyawan untuk tetap semangat menjalankan toko milik umat. Kita bahu-membahu utk bisa merecovery agar bisa melayani kebutuhan umat seperti sebelum kejadian,” papar Dede.

Sementara itu, Dede menambahkan bahwa belum ada informasi terbaru dari pihak kepolisian mengenai kasus pencurian di tokonya tersebut.

“Saya sudah menghubungi ke pak kanit di Polsek Cisaat, saya tanya bagaimana perkembangannya. Tapi belum ada jawabannya. Ya semoga mudah-mudahan bisa cepat terungkap karena saat kejadian dari awal sampai akhir terekam semua oleh kamera CCTV,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa 212 Mart Sukabumi di Cisaat dijarah oleh sekelompok maling. Pelaku menggasak brankas berisi uang dan sejumlah barang yang dijual di toko tersebut. Total nilai kerugian sekira Rp 80 juta.

(izo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *