Aliansi Warga Desa Bojongraharja Sukabumi Pasang Posko Darurat Bencana Pengangguran di Pintu Masuk PT GSI I Cikembar

Alinasi Warga Desa Bojongraharja
Alinasi Warga Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar, saat memasang posko darurat bencana pengangguran warga Desa Bojongraharja di depan pintu masuk PT GSI I Cikembar, tepatnya di ruas Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Cikembar.

SUKABUMI – Warga yang tergabung dalam wadah Alinasi Warga Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar, kembali melakukan protes terhadap PT GSI I Cikembar terkait persoalan rekruitmen tenaga kerja pada Selasa (08/03).

Dalam menyampaikan bentuk proresnya, warga yang rumahnya berdekatan dengan pabrik yang bergerak dalam pembuatan sepatu ekspor itu, telah membuat posko darurat bencana pengangguran warga Desa Bojongraharja di depan pintu masuk PT GSI I Cikembar, tepatnya di ruas Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Cikembar.

Bacaan Lainnya

Ketua Alinasi Warga Warga Desa Bojongraharja, Ruslan Nugraha (36) asal warga Kampung Cibodas, RT 02/04,  Desa Bojongraharja kepada Radar Sukabumi mengatakan, warga Alinasi Warga Warga Desa Bojongraharja ini, sengaja memasang spanduk posko darurat bencana pengangguran ini.

Lantaran, pihak perusahan tidak memprioritaskan terkait rekrutmen tenaga kerja terhadap warga yang terdampak dari aktivitas PT GSI I Cikembar.

“Untuk itu, selain membuat posko darurat bencana pengangguran, kami juga membuat petisi dukungan keadilan bagi warga Desa Bojongraharja yang ingin bekerja di PT GSI I Cikembar,” kata Ruslan kepada Radar Sukabumi pada Selasa (08/03).

Menurut Ruslan, sebelum melakukan aksi tersebut, warga bersama sejumlah tokoh masyarakat dan beberapa Ketua RW di wilayah Desa Bojongraharja, sempat melakukan lebih dari tiga kali melakukan audensi baik dengan pemerintah desa maupun pihak PT GSI I Cikembar.

Namun, ironisnya hingga saat ini aspirasi masyarakat belum mendapatkan respon yang jelas dari perusahaan. Bahkan, baru-baru ini PT GSI Cikembar telah melakukan rekrutmen tenaga kerja sebanyak 139 orang untuk di dipekerjakan di perusahaan itu, tepatnya di Blok B PT GSI I Cikembar.

“139 orang yang direkrut oleh PT GSI I Cikembar itu, semuanya adalah warga luar. Kami mintanya, ada hak prioritas bagi warga terdampak.

Padahal, sudah berbulan-bulan warga Desa Bojongraharja ada sekitar 648 orang yang melamar ke PT GSI. Namun, hingga saat ini belum dipekerjakan,” tandasnya.

Bukan hanya itu, Alinasi Warga Warga Desa Bojongraharja juga mendesak kepada humas PT GSI I Cikembar agar di ganti. Sebab, mereka menilai sampai saat ini humas tersebut tidak dapat memberikan sebuah informasi yang jelas terhadap warga Desa Bojongraharja terkait informasi apapun.

“Awalnya, kami akan melakukan aksi demonstrasi dengan estimasi massa sekitar 2000 orang. Namun, aksi itu kami batalkan karena persoalannya tengah pandemi dan Kabupaten Sukabumi sedang berada di PPKM Level 3,” tukasnya.

Untuk itu, apabila pihak perusahaan tidak segera mengakomodir terkait aspirasi warga Desa Bojongraharja, khsususnya dalam point-point yang sudah dibahas beberapaka kali saat audensi di aula Desa Bojongraharja, maka Alinasi Warga Warga Desa Bojongraharja mengancam akan melakukan aksi besar-besaran ke PT GSI I Cikembar.

“Iya, mau tidak mau pasti akan ada aksi besar-besaran. Jadi sebenarnya, masyarakat itu sekarang maunya demo ke perusahaan itu.

Namun, kami berikan pengertian sehingga aksi demo kami alihkan menjadi pembangunan pokso. Tetapi, kalau semisal belum ada respon, maka demo itu pasti akan kami gelar secara besar-besaran,” timpalnya.

Ditempat yang berbeda, Ketua RW 07, Desa Bojongrajarja, Agus Sasmita mengatakan, seluruh Ketua RW di wilayah Desa Bojongraharja, sengaja mendatangi kantor Desa Bojongraharja, kaitan rekrutan warga yang hendak bekerja ke PT GSI I Cikembar.

“Sebanyak 12 Ketua RW ini yang mendatangi kantor desa, untuk mempertanyakan sejauh mana pihak Muspika dan pemdes dalam menangani rekrutan warga itu,” katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *