Untuk itu, sesuai dengan Permenkes nomor 15 tahun 2016, bahwa salah satu syarat ibadah haji yang harus dipenuhi oleh para jemaah adalah harus melakukan tahapan kesehatan. Diantaranya, para jemaah harus memeriksakan diriya kepada ke Dinas Kesehatan (Dinkes) dan melakukan MCU general cek up untuk mendekteksi rekam medis dan riwayat kesehatan para jemaah haji.
Setelah melakukan tahapan ini, terdapat beberapa indikasi penyakit yang keberangkatannya harus ditangguhkan dan para jemaah sebelum berangkat harus melalui pengobatan terlebih dahulu. Seperti penyakit jantung koroner, potensi struk, hipertensi, penykit menular dan perempuan yang tengah mengandung. “Dari semua kategori ini, para jemaah tidak bisa berangkat ke tanah suci dan harus di tangguhkan dulu melalui pengobatan,” tandas Ramlan.
Untuk itu, ia menghimbau kepada seluruh calon jemaah haji agar dapat menjaga dan memelihara kondisi kesehatan serta harus mengurangi aktivitas berlebihan dan mengkonsumsi masukan gizi supaya dapat menambah daya ketahanan tubuh.
“Selain itu, para jemaah harus dapat steril dan menggunkan masker setiap berinterksi dan ketika cuaca panas mulai berlebihan, disarankan para jemaah agar membawa kain disetai air, lalu diusapkan ke tubuhnya. Ya, paling peting para jemaah harus banyak minum dan tidak boleh menunggu haus karena bisa dehidrasi,” pungkasnya.
KEBERANGKATAN CALHAJ ASAL KABUPATEN SUKABUMI
1. Kloter Pertama
-Jumlah Calhaj : 404 jemaah
– Jadwal Pemberangkatan: Kamis (26/7) pukul 08.45 WIB.
2. Kloter Kedua
-Jumlah Calhaj : 404 jemaah
– Jadwal Pemberangkatan: Senin (30/7) sekira pukul 18.45 WIB.
3. Kloter Ketiga
-Jumlah Calhaj : 404 jemaah
-Jadwal Pemberangkatan : Kamis (2/8) sekira 04.45 WIB
4. Kloter Keempat
-Jumlah Calhaj : 381 jemaah
-Jadwal Pemberangkatan : Sabtu (11/8) sekira pukul 12.45 WIB
*Total Jamaah Haji 2018: 1.625 Calon Haji
*Dari total jamaah, 67 persen merupakan jemaah lansia
(cr13/t)
