Sarwono 77

Dahlan Iskan
Dahlan Iskan

“Kenapa Pak Harto begitu?” tanya Sarwono kepada Pak Dhar yang sudah jauh lebih lama dekat dengan Pak Harto.

Bacaan Lainnya

“Itu pertanda situ lagi dijajaki apakah bisa menjadi orang dalam,” jawab Mensesneg.

Setelah tahu itu, Sarwono memutuskan: tidak mau menjadi orang dalam Pak Harto. Ia ingin tetap dekat tapi ada jarak.

Sarwono memang menjadi menteri sekali lagi: Menteri Lingkungan Hidup. Kementerian itu, juga kementerian sebelumnya, dianggap bukan kementerian inti di zaman pertumbuhan ekonomi menjadi panglima.

Di akhir zaman Pak Harto, kian jelas posisi Sarwono. Ia selalu pakai pita hitam di bajunya. Yakni ketika mahasiswa Trisakti mati tertembak, Mei 1998. Waktu itu ekonomi negara sedang merosot drastis. Mahasiswa mulai bergerak: turunkan Pak Harto.

Pita hitam itu jadi persoalan besar ketika SCTV mengundang Sarwono ke studio. Sarwono diwawancarai mengenai bagaimana mengatasi keadaan yang memanas di Jakarta.

Ketika masuk studio, ternyata Sarwono masih mengenakan pita hitam. SCTV minta agar pita itu dilepas. Setidaknya selama wawancara live. Sarwono tidak mau. Pilih acara dibatalkan.

Tidak bisa lagi. Waktu sudah mepet. Kalau wawancara batal akan diisi apa. Tidak cukup waktu mencari pengganti.

Apa boleh buat.

Tampil live dengan pita hitam itu saja sudah provokatif –untuk situasi saat itu. Apalagi isinya. Sarwono mengatakan keadaan ini sudah sulit diatasi.

Satu-satunya cara harus cabut gigi. Gigi itu harus dicabut. Tidak bisa lagi ditambal-tambal. Yang dimaksud gigi itu, Anda sudah tahu, Pak Harto. Anda pun masih ingat siapa yang mewawancarai Sarwono saat itu: Ira Kusno yang cantik itu.

Pernyataan cabut gigi Sarwono seperti komando gerakan mahasiswa di lapangan. Mereka bergerak menduduki DPR. Tapi buku ini belum menceritakan periode itu –meski sudah ada foto Ira Kusno di dalamnya.

Mungkin di buku berikutnya. Jangan-jangan terbit besok pagi, tepat di ulang tahun Sarwono yang lahir 24 Juli 1943. Kue tart-nya tidak perlu pakai pita hitam. Lagi sensitif.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *