Pesan Sesditjen Nunuk Suryani

Dudung Nurullah Koswara
Dudung Nurullah Koswara

Oleh : Dudung Nurullah Koswara
(Guru Dan Ketua PB PGRI)

Menjadi penganut agama yanga baik wajib menangkap pesan substantif dari para Nabi, para Wali dan para Ulama. Begitu pun dalam dunia pendidikan dan birokrasi pendidikan. Kita, khususnya para guru wajib menangkap pesan substantif dari Mendikbud, Dirjen GTK dan Sesditjennya.

Bacaan Lainnya

Saya sudah menulis buku tentang sosok dan pesan pendidikan dari Mendikbud Nadiem Makarim. Saya pun sudah menulis beberapa opini terkait pesan Dirjen GTK Iwan Syahril. Kali ini Saya tuliskan pesan Prof. Dr. Nunuk Suryani pejabat Sesditjen GTK Kemdikbud untuk guru. Ia adalah pejabat baru di GTK dan sebelumnya adalah Kepala LPPKS Solo.

Dalam sebuah ajakannya kepada para guru Ia mengatakan, “Guru Hebat adalah Guru yang Mampu Mengidentifikasi Kebutuhan Siswa”. Sederhannya setiap guru wajib melayani dengan baik setiap anak didik berdasarkan apa yang diinginkan anak didik. Kita harus melayani anak didik sesuai dengan keragaman potensi anak didik. Kebutuhan anak didik itu faktanya ada yang klasikal dan personal.

Kebutuhan kelompok anak didik dan kebutuhan personal setiap anak didik harus menjadi dasar layanan guru pada setiap anak didik. Guru yang hebat bagi Prof. Nunuk adalah guru yang benar-benar “berhamba” pada kebutuhan anak didik. Bila kebutuhan anak didik berhasil ditunaikan dan dilayani para guru, maka setiap anak didik dipastikan merasakan manfaat keberadaan guru.

Prof. Nunuk mengatakan saat ini kemdikbud sedang mencanangkan program pendidikan holistik. Diantara orientasi pendidikan holistik adalah melihat keberhasilan pembelajaran tidak lagi pada ujian nasional (UN), namun pada skor Programme for Internasional Student Assessment (PISA). UN tiada dan kini bergeser pada pencapaian PISA. Pencapaian pelajar kita di PISA jeblok.

Paradigma SDM Unggul Indonesia Maju dalam dunia layanan anak didik terkait dengan mutu anak didik. Diantaranya adalah menaikan pencapain PISA pada anak didik kita. Meningkatkan hasil pencapaian anak didik kita di PISA adalah “PR” yang tidak ringan saat ini. Persaingan global pada masa depan bisa dimulai dari pencapaian anak didik kita saat ini di PISA.

Selanjutnya Prof. Nunuk mengatakan kepada para guru bahwa entitas guru adalah ujung tombak ketercapaian cita-cita dalam mencetak SDM yang bisa bersaing di lingkungan global. Guru adalah entitas strategis yang bisa menghantarkan sebuah generasi yang mampu bersaing di dunia global kelak. Tentu, persaingan di dunia global itu dimulai saat ini oleh para guru dengan menjadi guru terbaik bagi anak didiknya.

Prof. Nunuk mengajak para guru untuk “mengejar” kemajuan yang sudah diraih bangsa lain. Menurutnya untuk menghindari ketertinggalan tersebut maka pendidikan saat ini harus mengarah pada terciptanya siswa atau peserta didik yang well being. Untuk menghasilkan siswa yang well being tentunya para guru harus terlebih dahulu menjadi guru yang well being.

Apa itu guru well being? Menurutnya guru well being adalah guru yang tahan banting, selalu mencari terobosan dan inovasi-inovasi baru dalam pembelajaran. Siswa well being akan lahir dari guru well being. “Siswa yang well being salah satu cirinya adalah tahan banting. Siswa yang memiliki daya tahan kuat, lentur, saat ada tekanan bisa bangkit kembali.” Generasi kuat lahir dari guru well being.

Nampaknya Prof. Nunuk menghendaki setiap guru tampil sebagai sosok well being. Bukan sosok bermental zona nyaman, santai, followers dan bagai guru tukang ngajar yang mekanis. Nampak seirama antara Mendikbud, Dirjen GTK, dan Sesditjen agar setiap guru menjadi pribadi merdeka, pribadi penggerak dan pribadi yang mengetahui persis apa yang menjadi kebutuhan anak didiknya.

Sebagai guru dan Ketua Pengurus Besar PGRI Saya setuju dan sepakat atas ajakan positif di atas. Semoga Kementerian pendidikan makin diberkati dan lebih baik. Jangan lupa PPPK yang sudah lolos seleksi segera diberi SK dan NIP. Juga para guru honorer segera ada kebijakan UMK/UMR/UMP. Plus guru GTT yang sudah lolos PPG segera hak TPGnya dicairkan dan tidak mengurangi atau menghilangkan pendapatan yang sudah diterima.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *