Orang Cantik Dalam Politik

Handi-Salam
Handi-Salam

APA guna memandang dunia lewat kacamata hitam, padahal sang surya selalu siap dengan anugrah yang percuma?

Apa bagusnya melihat keadaan orang lebih mudah diajak takut ketimbang diajak hormat?

Bacaan Lainnya

Demi Selamat dan demi asab dapur tetap ngebul meski hasil ngibul. Nicollo dan Machiavelli memberikan solusi dan anjuran jalan singkat kepada pengeran Lorenzo agar kempimpinanya tetap awet dan bertahan.

“Kalau mau awet berkuasa, harus pandai-pandai meniru binatang singa dan binatang rubah. Jangan tiru singa saja, karena singa tidak bisa mengendus perangkap. Jangan tiru rubah saja, karena singa mudah diterkam srigala”. Binatang bisa dijadikan kaum kerabat sebagai contoh, kadang-kadang sih.

Binatang tidak akan merusak nalurinya sebagai binatang, bahkan sebetulnya macan pun tidak tau kalau dirinya bernama macan. Hanya saja, ada orang yang selalu mengaku-ngaku sebagai macan yakni trio macan.

Setiap melihat trio macan dilayar televisi ataupun layar handphone pasti semua pria normal nalurinya semangat.

Ya minimal satu dua menit melihat atau sampai habis dilihat. Bukan karena enak suaranya, ada sisi lain pria betah melihat lagu-lagu yang dibawakan oleh Trio Macan ini.

Adanya revolusi kaum wanita tatkala rok berganti celana. Mereka memasuki perguruan tiggi, membanjiri kotak suara saat pemilu, ini merupakan dari krisis kepemimpinan seorang pria, itu cerita C Northcote tentang tata cara mempertahankan kepemimpinan agar tetap awet.

Bisa benar Parkinson’s Law yang diceritakan C Northcote ini, banyak penguasa yang ada di Sukabumi keteteran soal waktu atas janjinya yang dianggap belum terbukti kemudian ingin berjanji kembali.

Lebih mudah menepati janji wanita cantik ketimbang janji politik memang. Munculnya kata ‘kita perlu pemimpin baru’ bukan dari rakyat biasa, karena mereka memikirkan besok makan apa sudah rumit.

Istilah ‘Kita membutuhkan pemimpin baru’ justru muncul dari para calon pemimpin pemimpin yang belum diberikan kesempatan berkuasa secara leluasa.

Tidak penting, pemimpinnya siapa yang terpenting simtemnya berubah dengan tidak merumitkan sesuatu yang sudah rumit dengan sejumlah masalah.

Serumit-rumitnya masalah tidak akan lebih rumit saat bertengkar dengan pengisi rumah yang bernama istri (mungkin). Dunia luas mejadi sempit, bisa jadi garagara istri pemimpin mencari wanita cantik lain. Bisa jadi yah, para pemimpin didorong ataupun dilarang maju ke politik oleh istrinya.

Salah satu teman beberapa waktu lalu, pernah bilang, bahwa orang terpenting dan berpengaruh di dunia ini adalah Penghulu atau kata lain amil  nikah. Katanya, sekelas rahasia para pejabat publik, penghulu pasti tau saat mengawinkannya dengan orang istri keduanya.

Jika bocor tentang perkawinan kedua, bisa hancur semuanya. Tapi Saya tidak setuju, karena dibalik penghulu tentunya ada istri penghulu teman ngobrolnya. Jika tak kuat merasakan sakit atau memendam rahasia, bisa saja istri penghulu membocorkan rahasia kepada ibu-ibu lain.

Tak banyak orang politik yang tidak memiliki wanita cantik keduanya, kebanyakan mereka melakukannya.

Itu wajar, karena Ir. Soekarno juga demikian. Yang tak wajar adalah dilakukan secara sembunyi-sembunyi, berapa banyak uang tutup yang harus dikeluarkan hanya untuk wanita cantik.

Pada Akhirnya saya teringat perkataan Mahbub Djunaidi sang ‘Pendekar Pena’ asal Betawi yang berkata dalam buku Pentujuk, ‘Apabila anda memiliki seorang anak yang duduk dikelas 5 atau 6 bawalah ke Kebun binatang. Saat menginjak gerbang kebun binatang, bisiki dia.

Bahwa kamu tidak harus mau dijebloskan ke dalam kandang seperti binatang itu. Jadilah kamu manusia yang faham politik, agar tidak dianggap binatang oleh orang yang mengerti politik.

Ini bukan kritikan, hanya celotehan burung dalam sangkar untuk majikannya. Biarkan dianggap cerewet seperti burung, dan dianggap paling mengerti dan sok tau. Karena saya sadar nonton film Gundala saat ini, perlu ongkos apalagi membangun demokrasi yang rumit di Daerah yang dikuasi ‘kerbau putih’.

Mengerti dan atau tidak, tergantung sisi mana menilai. Karena faktanya, hingga dunia berakhir kita masih perlu wanita cantik untuk memainkan peran. Baik untuk suaminya ataupun simpanannya.

Marilah bersama-sama untuk mendinginkan neraka, cukup sudah membicarakan angin surga kepada masyarakat yang sebetulnya tidak mengerti hal itu. Karena saat ini, mereka hanya memikirkan besok bisa makan apa, kalau sakit gimana, menyekolahkan anaknya hinga pintar, jalanan macet ekonomi juga ikut-ikutan macet.

Kasihlah sesuatu yang sederhana namun bisa dimengerti dan dirasakan langsung dengan nyata bukan hanya sebatas gincu merah dibibir saja. Jangan terlalu kasmaran dengan orang cantik yang bisa menjurumuskan kepada sakit hati kembali. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *