Kaos Oblong

Dahlan Iskan
Dahlan Iskan

Luhut pun mengatakan, sambil berjalan, Elon berbisik kepadanya. “Saya setuju pikiran Presiden Jokowi,” katanya.

Luhut pun ganti menyampaikan harapan Indonesia kepadanya. Agar Elon melakukan investasi end-to-end. Termasuk sampai pabrik ban mobil Tesla sekalian. “Ia menjawab segera kami finalkan,” ujar Luhut.

Bacaan Lainnya

Bulan depan, ujar Luhut, mereka akan kirim tim mobil, kemudian meninjau site peluncuran roket di Biak, Papua. Rupanya Presiden Jokowi juga merayu Elon untuk menjadikan Biak sebagai pusat peluncuran satelitnya.

Seorang ahli satelit pernah mengatakan kepada saya bahwa Biak adalah lokasi peluncuran satelit terbaik di dunia. Dari segi posisi Biak terhadap orbit. Lurus. Efisien.

Untuk semua itu Elon segera membuka kantor di Indonesia. Bahkan Elon, ibunya, dan adiknya akan datang ke Bali. Yakni bersamaan dengan G20 November depan.

“Presiden instruksi ke saya untuk mengatur agar Elon juga bisa memberikan lecture ke semua perwakilan mahasiswa universitas se-Indonesia di Bali. Untuk memberi inspirasi anak-anak muda Indonesia,” ujar Luhut.

Bagaimana soal baju kaus oblong? “Kalau di SpaceX dia sampai pakai jas, justru kita yang pasti kepanasan,” ujar Luhut lantas tertawa. Soal itu, menurut Luhut, sudah ia laporkan sebelumnya ke presiden. Jawab Presiden Jokowi enteng saja. Yang Penting Indonesia dapat apa.

“Jujur, ini pendekatan yang sangat kompleks. Kami butuh waktu 1,6 tahun untuk bisa tiba pada posisi saat ini dengan Elon,” katanya.

Saya ini, kata Luhut, melihat tujuan saja. “Di militer kami punya asas berpegang teguh pada tujuan. Saya sangat bangga presiden juga berpikir asas militer. Yaitu berpegang teguh pada tujuan,” katanya.

Masih banyak yang diceritakan Luhut. Tapi itu dulu yang bisa dipublikasikan. “Saya harus lapor dulu ke presiden. Jangan sampai presiden tahunya dari media,” katanya.

“Kita ini masih harus kerja keras untuk memastikan semua investasi ini segera terealisasi penuh. Tidak perlu mencari salah. Bila ada yang kurang saya yang paling bertanggung jawab,” ujarnya.

Saya setuju prinsip itu. Itulah dunia baru. Isi lebih penting dari bentuk. Isi bisa dimakan. Bentuk hanya bisa dilihat.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *