Bisa Kalahkan Joko Widodo di Pilpres, Ini Alasannya

JAKARTA  – Hasil survei Media Survei Nasional (Median) yang dirilis 2 Oktober lalu menunjukkan elektabilitas  Joko Widodo    hanya mencapai 36,2 persen.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political studies (IPS) Faris Thalib, meski dalam survei Jokowi berada di urutan pertama dan mampu mengalahkan elektabilitas Prabowo Subianto (23,2 persen), namun persentase elektabilitas di bawah 40 persen sangat tidak baik bagi tokoh yang saat ini masih menjabat presiden.

Bacaan Lainnya

“Saya kira itu artinya tidak cukup kuat dan lemah sebagai seorang yang masih menjabat presiden. Jadi berpeluang bisa dikalahkan kandidat lain, termasuk   Anies Baswedan,” ujar Faris kepada JPNN, Kamis (26/10).

Faris kemudian merujuk beberapa fakta yang muncul akhir-akhir ini. Antara lain, nama Gubernur DKI Jakarta  Anies Baswedan    cukup menyita perhatian publik.

“Anies mampu mengalahkan Ahok. Kemudian program-program yang dikemukakan beberapa waktu lalu juga dinilai berpihak pada rakyat tidak mampu,” ucapnya.

Selain itu, Anies yang berpasangan dengan Sandiaga Uno, juga didorong oleh dua partai besar untuk maju di Pilgub DKI, yaitu Gerindra dan PKS. Serta yang tidak kalah penting, bersatunya kekuatan Islam untuk memenangkan Anies-Sandi.

“Anies juga punya hubungan baik dengan kalangan Islam. Baik yang keras, moderat, hingga sekuler. Sementara di saat yang sama Jokowi terkesan mengambil jarak bahkan cenderung bersifat antipati terhadap kondisi kebatinan umat Islam,” kata Faris.

Meski demikian Faris menegaskan, politik sangat dinamis. Karena itu belum bisa dipastikan apakah Anies nantinya maju jadi calon presiden atau tidak.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *