Mengenai dengan siapa yang bakal dipilih, dirinya tidak dapat mengetahuinya. Soalnya, partai koalisi gotong royong banyak mengajukan nama calon pendamping. Mulai dari Direktur PDAM TBW Kota Sukabumi, Anton Rachman Suryana, Ketua DPD Partai Golkar Kota Sukabumi, Jona Arizona, Ketua DPC Partai Hanura Kota Sukabumi, Bayu Waluya serta Mantan Ketua DPC PPP Kota Sukabumi, Yanti Indri.
“Dari keempat nama itu, DPP PDI Perjuangan dan PKB akan memutuskannya. Saat ini, semuanya masih dibahas ya, kita liat saja nanti,” terangnya.
Akibat belum adanya pendamping Hanafie, kata Havidz, semua itu tidak berpengaruh terhadap proses konsolidasi yang dilakukan oleh jagoannya saat ini. Pasalnya, Hanafie menjadi sosok yang dapat diterima oleh semua kalangan. Lantaran menurutnya, relasi selama dirinya menjadi birokrat selama 32 tahun direspon positif oleh masyarakat.
“Pak Hanafie bergerak seorang diri saja sudah mendapatkan respon yang bagus. Kalau bergerak dengan pendampingnnya, bisa lebih bagus lagi. Semua itu, karena buah dari pengabdiannya selama ini di Kota Sukabumi. Masyarakat melihatnya pengalamannya, kinerjanya serta kepribadian Pak Hanafie yang sederhana dan merakyat,” paparnya. (sep/d)
