PDIP: Koalisi Kami Mutlak Bersyarat

Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPC PDIP, Toni Kamajaya saat menerima pendaftaran beberapa waktu lalu.

SUKABUMI – Adanya pertemuan Golkar dengan PDIP menghasilkan sinyal kuat untuk berkoalisi. Namun, secara tegas PDIP Kabupaten Sukabumi secara tegas bahwa ketika terjadi koalisi dengan Golkar, koalisi PDIP mutlak bersyarat. Itu artinya, PDIP memiliki keinginan ketika F1nya (calon Bupati red) dari Golkar tentunya PDIP akan mengajukan syarat F2 (wakil bupati red).

Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPC PDIP, Toni Kamajaya. Menurutnya, koalisi PDIP tidak mungkin tidak mendapatkan apapun.

Bacaan Lainnya

“Jika terjadi koalisi dengan Golkar, Mutlak wakilnya dari PDIP. Itu artinya koalisi PDIP bersyarat, soalnya kami (PDIP red) sudah melakukan penjaringan dan saat ini sudah berjalan, “terang Toni saat dihubungi radarsukabumi, Rabu (01/01).

https://radarsukabumi.com/politik/pilkada-kabupaten-sukabumi/marwan-insyaallah-pdip-bergabung/

Ada sejumlah nama-nama yang muncul di PDIP hasil penjaringan, bahkan nama-nama itu sudah dikomunikasikan dengan Golkar. Ya meski, dari kandidat calon yang berhasil dijaring PDIP masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan, nantinya tetap akan disodorkan.

Kalaupun pada akhirnya, Golkar menolak nama-nama yang ada untuk disodorkan, tentunya PDIP akan mengajukan nama lain. Karena saat ini, PDIP tidak kekurangan figur.

“Ya artinya jika nama yang sodorkan tidak sesuai, kita bisa mengambil figur lain yang dinilai tepat untuk ditawarkan kembali, pokoknya PDIP tetap pada porsi calon wakil bupatinya “terangnya.

Menurutnya, koalisi Golkar dan PDIP sebetulnya berawal dari keinginan dari DPP antara ketua umum partai PDIP dan Golkar, ya misalpun ditolak Golkar Kabupaten Sukabumi untuk berkoalisi tentunya itu urusannya bukan dengan DPC PDIP tetapi dengan DPP Golkarnya sendiri.

Karena dalam munas secara langsung untuk memprioritaskan berkoalisi PDIP dan Golkar untuk pilkada didaerah. “Sebetulnya kita akan bertindak tegas, jika dalam koalisi PDIP tidak mendapatkan posisi F2, pasti akan keluar dari koalisi, “tegasnya.

Soal sudah terbentuknya dukungan dan usungan antara Golkar, PAN dan Demokrat, dirinya menilai sah-sah saja. Hanya saja, sebaran suara PDIP paling tinggi dari pada partai Demokrat dan PAN, makanya PDIP mendapatkan posisi wakil ketua di DPRD. “Karena jumlah sebaran suara PDIP tinggi, maka PDIP berhak mendapatkan kursi F2, “terangnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, untuk memuluskan langkah tersebut PDIP dalam waktu dekat akan mengadakan rapat di internal DPC terkait hasil survei kandidat calon yang sudah mendaftar ke DPC.

Sementara saat ditanya kabar turunnya surat rekomendasi dari Sekjen DPP, dirinya membahtah. Menurutnya turunnya surat rekomendasi dari DPP biasanya tidak perorangan, tetapi berpasangan dan langsung dengan rekomendasi koalisi. “Hoax itu, belum ada rekomendasi kalaupun sudah, itu turunya pasti sekalian berpasangan, “tukasnya. (hnd)

[IT_EPOLL id=”125086″][/IT_EPOLL]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *