Orang yang Paling Tepat jadi Mediator

Wakil Presiden Jusuf Kalla

JAKARTA – Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menilai Wakil Presiden Jusuf Kalla merupakan sosok yang tepat menjadi jembatan pertemuan Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Pak JK dianggap tokoh yang relatif bisa diterima kedua calon presiden. Selain itu, kata dia, JK tidak punya kepentingan politik pada masa mendatang. Dia tidak mencalonkan diri sebagai capres maupun cawapres.

Perlu dicarikan format agar pertemuan tersebut dilaksanakan secara alamiah. ”Perlu disepakati agar tidak ada yang dipermalukan,” terang Mu’ti saat ditemui di kantor PP Muhammadiyah kemarin (29/5).

Bacaan Lainnya

Terkait dengan istilah rekonsiliasi yang ada sebagian yang menolak, Mu’ti mengatakan bahwa pertemuan itu bisa dibungkus agenda silaturahmi. Kapan pertemuan itu dilakukan? Ada yang mengusulkan sebelum atau setelah Idulfitri. ”Menurut saya lebih cepat, lebih baik,” kata dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.

Menurut dia, pertemuan Jokowi dan Prabowo sangat penting. Silaturahmi kedua tokoh akan memengaruhi psikologi massa, khususnya pendukung kedua paslon. Pertemuan diharapkan akan meredam ketegangan di masyarakat.

Mu’ti meyakini bahwa pertemuan itu akan menenangkan rakyat. Apalagi sampai ada kesepakatan politik atau mungkin tausiah politik bersama yang disampaikan kedua pihak. Pertemuan tersebut juga diharapkan bisa memperbaiki kondisi kebangsaan karena gesekan setelah Pemilu 2019. ”Diakui atau tidak, gesekan itu cukup panas,” tuturnya.

Menurut dia, silaturahmi kedua tokoh akan menjadi solusi untuk bangsa guna merajut kembali kebersamaan, persatuan, dan melihat Indonesia sebagai kepentingan bersama.

Sekretaris TKN Jokowi-Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto, mengatakan, Jokowi selama ini terbuka untuk berdialog dengan Prabowo. Namun, terkait pertemuannya, Hasto meminta masyarakat untuk menunggu pada waktu yang tepat. ”Kami meyakini Pak Jokowi sangat terbuka, beliau (Jokowi) menyatakan dialog itu penting. Pertemuan itu juga penting. Tetapi, dalam momentum yang tepat pertemuan itu akan terjadi,” katanya.

Politikus kelahiran Jogjakarta tersebut menambahkan, masyarakat harus mengedepankan pesan-pesan perdamaian dibandingkan dengan pertentangan pascapilpres. Sebab, sejatinya pemilu adalah sebuah alat untuk mencari pemimpin. Hasto mengajak semua elemen bangsa untuk menjunjung semangat perdamaian dan rekonsiliasi. Dia juga tidak ingin ada lagi pihak yang ingin membenturkan sesama warga negara.

(lum/c7/agm)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *