Komentar Jubir BPN Mengenai Jokowi Diberi Gelar ‘Jancuk’

Presiden Joko Widodo saat menyapa para mahasiswa Universitas PGRI Adi Buana (Unipa) Surabaya, Kamis (6/9) (Aryo Mahendro/ JawaPos.com)

JAKARTA-RADARSUKABUMI, Saat berkunjung ke Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat panggilan ‘cak’ dan ‘jancuk’. Sementara kata ‘jancuk’ ini artinya adalah sesuatu hal yang negatif.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN), Ferdinand Hutahaean mengatakan ‎prihatin dengan panggilan orang nomor satu di Indonesia dengan sebutan ‘jancuk’.

Bacaan Lainnya

“Sebagai warga negara dari sebuah bangsa yang berbudaya sangat prihatin ya, ketika Presiden diberikan gelar jancuk justru oleh pendukungnya. Jancuk ini kan kasar ya, artinya kira kita bajingan. Ini tidak elok sama sekali,” ujar Ferdinand kepada JawaPos.com, Selasa (5/2).

Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat ini menambahkan, ‎pemberian gelar ‘jancuk’ ini juga bisa disebut bahwa pendukung Jokowi justru merendahkan dan menghinanya.

“Karena menyebut Jokowi dengan gelar jancuk sangat tidak patut, dan ini bentuk pelecehan pendukungnya kepada Jokowi,” katanya.

Selain itu, menurut Ferdinand, ini bisa jadi pertanda dari pendukungnya bahwa Jokowi akan segera berakhir dari kursi yang terhormat yaitu sebagai presiden, dan akan berakhir dari kursi kehormatannya.

“Tapi meski demikian julukan Jancuk terap tidak pantas meski Jokowi akan kembali ke rakyat setelah kalah pilpres,” punggkasnya.

Sebelumnya, Capres petahana Jokowi mendapat sapaan khusus dari pendukungnya di Jawa Timur. Jokowi mendapat panggilan ‘cak’ dan ‘jancuk’. Begini makna sapaan bagi Jokowi itu.

Gelar ‘cak’ dan ‘jancuk’ disematkan kepada Jokowi dalam acara deklarasi dukungan dilakukan di kawasan Tugu Pahlawan Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/2). ‎

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *