Anggaran Pemilu 2024 Ditambah Rp7 Triliun, DPR RI : Kami Tidak Ingin Ada Korban

Wakil Ketua Komisi II Junimart Girsang
Wakil Ketua Komisi II Junimart Girsang (Dok.JawaPos.com)

JAKARTA — Anggaran pemilu yang minim dikhawatirkan berisiko menciptakan kondisi buruk. Terlebih, Pemilu 2024 mencakup tiga agenda yakni Pileg, Pilpres yang dilakukan secara bersamaan dan dilanjutkan dengan Pilkada.

Guna menekan risiko tersebut, Komisi II DPR RI memutuskan menyetujui penambahan anggaran untuk KPU sebesar Rp 7 triliun dan Bawaslu sebesar Rp 6 triliun.

Bacaan Lainnya

“KPU dan Bawaslu bekerja berbasis anggaran, jadi kinerja itu berbasis anggaran. Tentu ketika anggarannya minim, maka kinerjanya juga tidak maksimal dan akan sangat berisiko juga tentunya dengan hasil demokrasi kita,” kata Wakil Ketua Komisi II Junimart Girsang, Rabu (21/9).

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) ini juga menyinggung data jumlah petugas penyelenggara pemilu yang menjadi korban pada Pemilu 2019. Tercatat sebanyak 894 meninggal dunia dan sebanyak 5.175 mengalami sakit.

“Agenda Pemilu kita di tahun 2024 ini, akan sangat padat dibandingkan dengan Pemilu 2019 silam. Tentunya akan menjadi Pemilu yang melelahkan jika jumlah petugasnya tidak sebanding, dan kita tidak menginginkan ada korban yang sakit serius, meninggal hanya karena kelelahan nantinya,” ungkap Junimart.

Karena itu, Junimart menyampaikan pihaknya telah meminta agar Badan Anggaran (Banggar) DPR memenuhi penambahan anggaran tersebut. Dia meminta, Banggar untuk segera menambahkan ke dalam pagu alokasi anggaran KPU dan Bawaslu pada tahun 2023 mendatang secara definitif.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *