Gerakan Goceng BEM Universitas Nusa Putra, Peduli Terhadap Pedagang Kaki Lima Terdampak PPKM

Donasi Gerakan Goceng

 oleh: Ulfah Mawalatul Khoi

Kenaikan persentase COVID-19 semakin hari semakin tidak terkendali. Pasalnya, selepas digembor-gemborkan upaya untuk memutus penyebaran rantai virus COVID-19 dengan menerapkan pola hidup 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, membatasi mobilitas, dan menjauhi kerumunan) ternyata masih jauh dari harapan pemerintah untuk secepatnya kembali pada kehidupan yang normal seperti sedia kala.

Bacaan Lainnya

Menanggapi hal tersebut, saat ini pemerintah pun telah resmi mengetuk palu perihal perpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 selepas upaya PSBB, PPKM Mikro, PPKM Darurat dianggap tidak lagi mampu mengatasi perkembangan kenaikan persentase kasus COVID-19. Hal ini tentu membawa perubahan dari berbagai transisi kehidupan. Seolah tertimpa langit yang retak, peraturan yang diberlakukan seakan tidak sejalan dengan jaminan yang diberikan oleh pemerintah.

Di mana dana bansos pun belum merata terhadap seluruh masyarakat di Indonesia, ditambah lagi dengan peraturan yang mewajibkan para pedagang kaki lima hanya diizinkan berjualan hingga batas jam 20.00 WIB. Tentu saja hal ini sangat memangkas pendapatan para pedagang kaki lima tiap harinya.

Terlebih untuk para pedagang kaki lima yang biasa berjualan selepas senja berpulang hingga malam yang begitu larut atau tepatnya hingga pukul 00.00 WIB. Bagaimana tidak, seharusnya di jam-jam malam seperti itulah mereka dapat meraup rupiah sebanyak-banyaknya, akan tetapi saat ini justru disekat habis-habisan untuk upaya memutus penyebaran COVID-19.

Berangkat dari hal inilah, BEM Universitas Nusa Putra tergerak untuk melakukan aksi kemanusiaan dengan mengadakan open donasi untuk pedagang kaki lima yang terdampak PPKM.

Di mana perlu diketahui bahwa open donasi ini diberi nama sebagai “Gerakan Goceng” yang mengandung makna seluruh mahasiswa Universitas Nusa Putra bersepakat untuk menyisihkan sebagian hartanya mulai dari lima ribu rupiah. Tak terlewat juga bahwa gerakan goceng ini tidak hanya dikhususkan untuk mahasiswa Universitas Nusa Putra saja, melainkan terbuka bagi seluruh warga Indonesia untuk saling membantu satu sama lain.

“Harapannya gerakan kemanusiaan ini bisa jadi inspirasi untuk orang lain agar lebih peka terhadap keadaan sekitar dan gerakan ini juga menandakan bahwa lonceng kemanusiaan di hati para mahasiswa masih berbunyi dalam keadaan genting saat ini karena sebagai bentuk satire pada pemerintah yang tidak membantu rakyat maka saat ini hanya ada kalimat rakyat bantu rakyat.

Semoga gerakan ini bisa berjalan dengan lancar sampai tanggal 14 agustus nanti dan kita bisa turun langsung ke pedagang kaki lima yang terkena dampak dari PPKM ini dengan memberikan donasi yang sudah disalurkan oleh para donatur,” kata Alda Dewi Awaliyah, Ketua BEM Nusa Putra Sukabumi, 29 Juli 2021.

Sementara itu, bagi seluruh sahabat mahasiswa maupun seluruh warga di Indonesia yang ingin turut serta membantu menyukseskan aksi gerakan goceng ini, maka bisa dilakukan dengan beberapa cara di bawah ini:

  • Melakukan donasi melalui link https://kitabisa.com/campaign/gerakangoceng
  • Atau bisa juga melalui rekening bank:

– BNI 1146410935 a.n Yussanulfida,

– BCA 0381015423 a.n Rahmah Hasanah,

Bilamana terdapat pertanyaan perihal penggalangan dana open donasi ini, secara terbuka dan seluas-luasnya bisa langsung menghubungi kontak 085720947237 (Rian Maulana Yusup) dan 085850368875 (Nurul Setia Rahayu).

Kiranya meskipun BEM Universitas Nusa Putra tidak melakukan aksi turun ke jalan untuk menyuarakan suara rakyat di tengah-tengah PPKM ini, semoga aksi gerakan goceng ini justru memberikan manfaat yang jauh lebih besar bagi para pedagang kaki lima yang benar-benar terdampak PPKM.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *