SUKABUMI – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno menuturkan kemunculan indrustri 4.0 megharuskan berbagai profesi termasuk sektor akuntasi dan keuangan untuk memiliki kompetisi dalam bidang Business analytic dan information technology skill.
Hal tersebut diuangkapkan Menparekraf pada acara Seminar Nasional Ekonomi dan Akuntansi (SENAKOTA) Universitas Nusa Putra (UNP) Tahun 2022 pada Kamis (30/6).
Menparekraf, Sandiaga Uno yang hadir secara virtual pada acara tersebut dan menuturkan bahwa Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar. Hal itu dilihat dari jumlah pengguna intenet di yang mencapai 77,2% dari total populasi di Indonesia.
“Ini menjadikan masyarakat Indonesia berperan penting dalam perkembangan teknologi dari era 4.0 menuju 5.0,” tutur Sandi melalui keterangan resminya yang diterima Radar Sukabumi, Kamis (30/6).
Karena itu, lanjutnya, perkembangan ini juga harus diikuti dengan peningkatan kualitas manajemen dan strategi keuangan dalam proses pencatatan akuntansi.
“Pada sektor ekonomi kreatif akuntan diperlukan guna mendorong simplikasi (penyederhanaan) dalam proses akuntansi dan digitalisasi untuk mendorong semua pihak menggunakan aplkasi digital dalam proses akuntansi sehingga mempermudah pelaporan dan pengambilan keputusan,” paparnya.
Menparekraf juga mengucapkan selamat dan sukses kepada Prodi Akuntansi Nusa Putra yang telah menyelenggarakan Seminar Nasional Ekonomi dan Akuntansi tahun 2022 dengan tema “Optimalisasi Peran Akuntan dalam Merumuskan Strategi Sektor Keuangan dan Ekonomi Kreatif Dalam Dunia Digital”.
“Doa terbaik untuk kesuksesan para calon akuntan penerus bangsa, semoga kegiatan ini dapat menciptakan kolaborasi demi peningkatan skill, kreatifitas serta kecakapan dalam menghadapi era society 5.0 dan mnyongsong Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
SENAKOTA Universitas Nusa Putra Tahun 2022 untuk tahun kedua diselenggarakan oleh Program Studi Akuntansi Universitas Nusa Putra. Selain Menparekraf Sandiaga Uno, hadir juga sebagai Keynote Speakers CEO Zahir Internasional Muhammad Ismail dan Ari Kamayanti. (*/wdy)
