SUKABUMI – Program Studi (Prodi) Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) mengembangkan pemanfaatan tanaman hanjeli di Kecamatan Waluran Kabupaten Sukabumi untuk dijadikan produk makanan seperti tahu serta minuman seperti yoghurt dan susu.
Melalui kegiatan Kaji Terap Penelitian ini merupakan implementasi lanjutan dari penelitian yang telah dilaksanakan oleh Dosen Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian UMMI yang dilaksanakan di Desa Wisata Hanjeli, pada Selasa(19/10/2021).
Pada kegiatan tersebut Dosen Prodi Agribisnis UMMI menjelaskan hasil inovasi yang akan dikembangkan di Desa Wisata Hanjeli.
Desa Wisata Hanjeli sendiri digagas oleh Hidayat Asep yang juga Founder Desa Wisata Hanjeli bersama kelompok wanita tani.
Kaji Terap Riset ini merupakan kegiatan dari Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) yang diperoleh Prodi Agribisnis Faperta UMMI yang sudah terakreditasi A dari Hibah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia Tahun 2021.
Hadir dalam kegiatan tersebut kepala desa, camat waluran yang mensuport penuh innovasi yang dikembangkan para dosen agribisnis di Desa Wisata Hanjeli dan Waluran.
Sementara itu penjelasan inovasi yang pertama diberikan oleh Reny Sukmawani sebagai Ketua Tim PKKM Agribisnis UMMI dan Ema Hilma Meilani untuk olahan Terubuk yang merupakan bagian dari riset Pohon industri terubuk. Produk inovasi yang dipraktikan adalah pembuatan nugget terubuk, sosis, dan bakso terubuk.
Inovasi yang ke-2 disampaikan oleh Ashrul Tsani terkait diversifikasi pendapatan hanjeli yang merupakan kelanjutan dari riset yang telah dilakukan terkait Kewirausahaan KWT di DWH. Selain itu, kegiatan PPDM Hibah Kemendikbudristek yang sudah berjalan pada tahun ke-2 bersama Iwan Rizal (Dosen Teknik Informatika Fakultas Saintek UMMI) dan tim.
Selain itu tambahan diversifikasi pendapatan hanjeli diperkuat dengan produk inovasi terbaru dari hanjeli yang disampaikan oleh Neneng Kartika Rini, yakni penjelasan terkait produk susu hanjeli, yoghurt hanjeli, dan tahu hanjeli untuk DWH.
Selain inovasi lanjutan untuk penelitian agribisnis beras hitam yang sudah dilaksanakan baik di Kecamatan Ciemas dan Waluran.
Inovasi berikutnya disampaikan oleh Amalia Nur Milla yang memberikan penjelasan terkait penelitian lanjutan peningkatan modal sosial dan kelembagaan bagi DWH. Inovasi yang terakhir disampaikan akan diterapkan oleh KWT di DWH adalah model pencatatan keuangan sederhana rumah tangga dan kelompok oleh Endang Tri Astutiningsih.
Ketua Tim PKKM Agribisnis UMMI dan Ema Hilma Meilani mengatakan, dengan hadirnya inovasi baru yang diberikan para Dosen Agribisnis Faperta UMMI ini diharapkan akan semakin banyak masyarakat yang mengenal, menyukai produk-produk yang merupakan komoditas unggulan daerah yang berpotensi pada peningkatan ekonomi masyarakat.
“Juga peningkatan gizi masyarakat , dan peningkatan keterampilan serta pengetahuan kelompok saran pada khususnya,” terangnya.
Ema menambahkan, dengan upaya mengembangkan komoditas lokal daerah melalui riset dan inovasi cita-cita terbesar adalah Sukabumi bisa sampai pada swasembada , ketahanan dan kedaulatan pangan melalui pengembangan komoditas pangan lokal. (wdy/adv)