Mahasiswa Muhammadiyah Harus Dalami Digital Entrepreneurship

KENDARI – Anggota Komisi XI DPR RI M Romahurmuziy meminta mahasiswa Muhammadiyah untuk mendalami digital entrepreneurship.

Sebab, sektor tersebut bisa menjadi modal mereka untuk arif bermedia sosial, sekaligus bisa memanfaatkan peluang di tengah kemajuan dunia digital.

“Saat ini perkembangan dunia digital begitu pesat. Sehingga sering melahirkan banyak perubahan yang membuat banyak orang terkejut, termasuk di dunia ekonomi.

Hal ini juga yang sering disebut dengan disrupsi ekonomi,” kata pria yang akrab disapa Romy itu di Universitas Muhammadiyah Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/12).

etua Umum PPP ini juga meminta kalangan mahasiswa memiliki kemampuan literasi digital.

Romy menyebut, perkembangan dunia digital itu saat ini sangat dekat dan saling berkaitan dengan kalangan milennial dan post-milennial.

Bahkan segala lini kehidupan mereka tidak bisa dipisahkan dengan dunia digital.

Karena terbukti dunia digital mampu membuat kehidupan lebih praktis dan semua pekerjaan bisa lebih otomatis dengan memanfaatkan kecerdasan buatan.

“Digitalisasi mendorong terciptanya jenis pekerjaan baru yang lebih produktif dan lebih besar jumlahnya.

Namun, digitalisasi juga membuat banyak pekerjaan terancam hilang, karena diganti dengan robot,” kata Romy.

Romy menganggap, di masa masa mendatang, orang yang menguasai dunia digital yang akan mempunyai pengaruh paling besar di dunia. Bahkan pengaruhnya sudah terlihat saat ini.

“Nantinya 60 persen jabatan di dunia akan menggunakan otomatisasi. Dan 30 persen jabatan akan digantikan mesin-mesin canggih,” kata Romy.

Dia mengatakan, anak muda tidak bisa hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga perlu menjadikannya sebagai peluang menjadi sebuah bisnis yang menjanjikan.

Oleh karena itu, perlu ada semangat kewirausahaan dan berani mengambil keputusan untuk memulai sebuah usaha yang sebelumnya tidak banyak dipikirkan orang.

Romy mencontohkan sejumlah start up yang dibangun oleh anak muda Indonesia seperti yang bergerak di transportasi online (Gojek), e-commerce (Bukalapak, Sale Stock), fintech (Amartha), bahkan dunia pertanian (iGrow).

(tan/jpnn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *