Kolaborasi pendidikan dan seni event ini merupakan inisiatif peneliti dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang dipimpin oleh Prof. Juju Masunah dengan anggota Reni Haerani, Ayo Sunaryo, serta mahasiswa program Doktor Rivaldi Indra Hafidzin, dan Indra Gandara.
Dosen sekaligus peneliti dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Juju Masunah menambahkan, bahwa kegiatan ini mengembangkan konsep kolaborasi pentahelix, melibatkan akademisi, pemerintah daerah, yayasan, sekolah, komunitas, dan media.
Pihaknya berupaya mengoptimalkan ruang-ruang kreatif menjadi ruang belajar seni budaya secara informal, untuk mendukung pendidikan seni di sekolah.
“Dalam kegiatan ini kami juga menekankan pentingnya kolaborasi pentahelik antara akademisi, pemerintah daerah, YBKK, sekolah, komunitas, dan media dalam mengemas pendidikan seni informal di luar sekolah untuk mendukung pendidikan seni formal di sekolah. Beliau berharap bahwa dengan memanfaatkan ruang kreatif di YBKK, anak-anak dapat belajar seni budaya lokal, serta mengembangkan karakter mereka melalui kegiatan seni,” katanya.
Tentunya lanjut Juju proyek ini bertujuan untuk mengapresiasi seni dalam program merdeka belajar, memanfaatkan ruang kreatif di area YBKK yang didirikan oleh Ir. Dian Achmad Kosasih.
Selain pertunjukan, akan diadakan workshop pengembangan bahan ajar e-modul berbasis tari tradisi “Jipeng” untuk guru SMP Sukabumi.
Sementara Pendiri YBKK Ir. Dian Achmad Kosasih berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin dan lebih intensif di masa depan, untuk mengingatkan anak-anak akan budaya lokal serta mengembangkan karakter mereka.
Dian atau pria yang akrab disapa Ian ini menuturkan event tersebut tidak hanya menjadi ajang pertunjukan seni, tetapi juga merupakan sarana edukasi dan rekreasi bagi siswa dan masyarakat Sukabumi.
Untuk itu, dengan sinergi antara pendidikan formal dan informal, diharapkan dapat tercipta generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan cinta terhadap budaya leluhur.
“Target kita kedepan bahwa kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin dan terus berkembang untuk memberikan manfaat edukatif dan rekreatif bagi anak-anak dan masyarakat Sukabumi dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan sinergi antara pendidikan formal dan informal dapat terwujud, mendukung program Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia, terutama dalam hal pendidikan berkualitas. Kegiatan seni di masyarakat seperti ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi seni dan budaya, serta penanaman nilai karakter pada siswa, mendukung terciptanya generasi muda yang berkualitas dan berkarakter,” tuturnya.
Dijelaskan pula, bahwa YBKK merupakan tempat atau sarana yang ingin bergiatan di budaya dan pemberdayaan masyarakat. Ian mengatakan sejak tahun lalu yayasan ini sudah bekerjasama dengan pasca sarjana UPI dan Unit Kebudayaan UPI untuk dipilih ini sudah dipilih sebagai laboratorium lapang sebagai sarana pendidikan oleh UPI .
Adapun kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara Program Studi Pendidikan Seni, Sekolah Pascasarjana (SPs) dan Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD), UPI dengan YBKK, Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi, Dinas Pendidikan, dan Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga.
Dukungan dari Pemerintah Daerah :
Ketua Tim Kerja Kurikulum SD Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Achmad Taopiq Sudayat, menyambut baik kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya mengembangkan potensi anak-anak melalui kegiatan yang mengasah bakat dan karakter mereka.
“Kegiatan ini sejalan dengan fokus dinas pendidikan untuk mengembangkan potensi dan karakter peserta didik, serta memadukan edukasi dan wisata,” pungkasnya. (*)