Penemuan 4 Kerangka, Korban Pembunuhan di Banyumas Bikin Merinding

Polisi menggali 4 kerangka manusia korban pembunuhan di Banyumas

JAKARTA – Penemuan empat kerangka manusia korban pembunuhan di Banyumas menggegerkan publik. Empat kerangka manusia itu ternyata masih satu keluarga. Mereka dibunuh oleh saudaranya sendiri pada 9 Oktober 2014.

Setelah lima tahun berlalu, kasus pembunuhan itu akhirnya terungkap.

Bacaan Lainnya

Terungkapnya kasus itu bermula saat ibu korban, Misem (76) meminta tetangganya, Rasman (63) membersihkan kebun di belakang rumahnya di di Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan Banyumas pada Kamis (22/8) lalu.

Sekitar pukul 11.00, Rasman mulai membersihkan alang-alang di belakang rumah Misem. Saat dia mengayunkan cangkul ke tanah, cangkulnya terpental.

“Saat mencangkul langsung mental, ternyata ada kain. Sampai disitu saya belum curiga,” kata Rasman.

Dia pun pindah posisi. Tiba-tba saat mencangkul, cangkulnya membentur benda menyerupai tengkorak manusia. Karena masih ragu, dia tidak melaporkan temuan tersebut.

Baru pada Sabtu (24/8), Rasman menceritakan hal tersebut kepada warga bernama Saren (55).

Mendapatkan informasi tersebut, Saren langsung melaporkan ke Bhabinkamtibmas dan diteruskan ke Polres Banyumas.

Polisi yang mendapat laporan segera mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Empat tengkorak dan kerangka manusia dibawa ke RSUD Margono untuk dilakukan otopsi.

“Saat ditemukan, tengkorak dan kerangka masih memakai baju, sepatu, dan ditemukan handphone,” jelasnya.

Sejumlah saksi dan anggota keluarga Misem langsung dibawa ke Polres Banyumas untuk menjalani pemeriksaan.

Hasilnya, empat kerangka manusia itu ternyata korban pembunuhan pada 9 Oktober 2014.

Empat korban pembunuhan itu yakni Supratno alias Ratno (51), Sugiono alias Yono (46), Heri Sutiawan alias Heri (41), dan Vivin Dwi Loveana alias Pipin (22).

Ratno, Yono, dan Heri adalah saudara kandung. Sedangkan Pipin adalah anak dari Ratno yang saat itu berstatus mahasiswi.

Otak pembunuhan satu keluarga itu yakni kakak kandung korban bernama Saminah (53).

Saminah memerintahkan tiga anaknya, Sania Roulitas alias Sania (37), Irvan Firmansyah alias Irvan (32), dan Achmad Saputra alias Putra (27) untuk menghabisi para korban.

Motif pembunuhan yakni tanah warisan. Saminah ingin menguasai tanah warisan orang tuanya, Misem.

Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan, empat orang telah ditetapkan sebagai tersangka, yaitu Saminah dan ketiga anaknya, Sania, Irvan, dan Putra.

“Pelaku pembunuhan adalah anak kedua dari Misem, Saminah dan tiga anaknya, atau cucunya Misem. Sedangkan korban Ratno anak pertama, Sugiono anak ketiga, Heru anak keempat, dan Vivin anak dari Ratno,” kata Kapolres.
(ali/radar banyumas/pojoksatu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *