JAKARTA — Aksi sejumlah aktivis Greenpeace yang memblokade Kapal Pertamina Prime saat berada di lepas pantai Denmark pada Kamis lalu (31/3) disesalkan anggota Komisi VII DPR RI, Yulian Gunhar. Sebab, tindakan tersebut tidak tepat saat banyak negara butuh pasokan energi akibat konflik Rusia dan Ukraina.
“Saat ini, banyak negara membutuhkan pasokan energi untuk memenuhi kebutuhan domestik, termasuk Indonesia yang merupakan termasuk negara importir BBM,” ucap Gunar dalam keterangannya, Senin (4/4).
Ia pun bersyukur ketika diberitakan bahwa kapal yang sempat diblokade itu sudah kembali berlayar menuju tujuan.
Politikus PDI Perjuangan itu berharap tindakan tersebut tidak terulang kembali. Apalagi Greenpeace, menurutnya, terkesan menerapkan standar ganda ketika tidak bersikap sama saat invasi Amerika Serikat ke Timur Tengah.
“Selama invasi Amerika Serikat ke Timur Tengah, aktivis ini tidak ada gaungnya. Ini kan namanya standar ganda,” tegasnya.
Gunhar pun berharap perdamaian segera tercipta antara Rusia dengan Ukraina, sehingga energi dunia tidak lagi mengalami gangguan distribusi.
“Kita juga berharap perundingan Rusia dengan Ukraina menghasilkan resolusi damai dan perang segera berakhir, sehingga pasokan energi dunia tidak terganggu,” pungkasnya.