“Dalam chat itu adik sama dan dia membahas kejadian yang dilakukan itu (berhubungan badan). Dia suruh adik saya untuk cuci darah yang ada di sprei kasur. Adik saya sempat nanya ke dia kenapa bisa berdarah, lalu pelakunya screenshot dari Google untuk jelaskan ke adik saya kenapa bisa berdarah,” bebernya.
Setelah mengetahui adiknya telah menjadi korban pencabulan, kakak korban melaporkan kejadian yang dialami sang adik ke Polsek Tarakan Utara pada Senin (9/5/2022). Kemudian dia membawa sang adik ke RSUD dr Jusuf SK untuk melakukan visum pada keesokan harinya atau Selasa (10/5/2022).
“Barang bukti yang diminta juga sudah kami serahkan ke polisi, mulai dari sprei dan pakaian yang digunakan waktu itu,” ungkap kakak korban. (mar1/benuanta/ant/pojoksulsel)