Menko Airlangga : Australia dan Indonesia Sudah Izinkan Warganya Melakukan Perjalanan

Tangkapan layar Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers secara virtual dari Roma, Italia, Sabtu (30/10/2021).

JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Australia akan mengizinkan warga negaranya melakukan perjalanan ke berbagai negara termasuk Indonesia.

Hal itu disampaikan Airlangga dalam keterangan pers secara virtual, seusai mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Scott Morrison di Roma, Italia, Sabtu (30/10).

Bacaan Lainnya

“Terkait dengan vaccine travel lane, mereka (Australia) akan merevitalisasi daripada turis dan mereka akan membolehkan negaranya untuk melakukan travel ke berbagai negara termasuk Indonesia, terutama mereka yang sudah dua kali divaksin,” jelas Airlangga.

Sebelumnya pemerintah Australia melarang warganya bepergian ke luar negeri tanpa izin. Kini pemerintah Australia akan melonggarkan larangan itu menyusul tingkat vaksinasi yang meningkat.

Airlangga mengatakan pada kesempatan itu Indonesia menyampaikan kepada Australia mengenai adanya kewajiban karantina bagi pendatang dari luar negeri. Menurut Airlangga, Australia akan mengikuti aturan karantina tersebut.

Airlangga menyampaikan bahwa Australia saat ini sudah membuka akses orang Indonesia masuk di dua negara bagian yaitu di New South Wales dan Victoria. Selain itu, kata Airlangga, Australia juga berharap mahasiswa Indonesia bisa kembali untuk belajar di Australia.

Selanjutnya Menko Airlangga mengungkapkan Australia mendukung kebijakan Indonesia di sektor energi berkaitan dengan perubahan iklim.

“Perdana Menteri Australia juga membahas tentang energi dan perubahan iklim, ini disepakati Australia mendukung kebijakan di sektor energi (Indonesia), dan transisi dari pada energi itu sendiri,” ujar Airlangga.

Airlangga mengatakan transisi energi ini harus diikuti dengan pembiayaan maupun investasi terkait dengan iklim.

Selain itu, kata dia, teknologi yang tersedia juga harus terjangkau agar bisa mendorong percepatan dari pada energi hijau.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *