Mendag Tawarkan Peluang Investasi ke Delegasi Selandia Baru

Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi
Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan dan Pertumbuhan Ekspor Selandia Baru, Damien O'Connor di Bangkok, Thailand, Sabtu (21 Mei).

BANGKOK — Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mendorong investor Selandia Baru untuk menanamkan investasinya di Indonesia. Sepanjang 2021, Selandia Baru masuk dalam peringkat ke-38 sumber investasi asing untuk Indonesia dengan total investasi mencapai USD 8,2 juta.

Pada periode tersebut, Selandia Baru berinvestasi pada sektor jasa, yaitu hotel dan restoran, perumahan, kawasan industri, dan kegiatan bisnis; serta perdagangan dan perbaikan.

Bacaan Lainnya

Mendag Muhammad Lutfi secara khusus juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan Selandia Baru dalam menyukseskan Presidensi G20 Indonesia tahun ini. Menurutnya, G20 merupakan forum utama untuk kerja sama ekonomi internasional dan katalis pemulihan ekonomi. Negara-negara anggota tidak boleh kehilangan tanggung jawab jangka panjang terhadap G20.

Hal ini disampaikan Mendag Lutfi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertumbuhan Ekspor dan Perdagangan Selandia Baru Damien O’connor. Pertemuan dilakukan pada Sabtu (21/5) di sela rangkaian pertemuan APEC 28th Minister Responsible For Trade (MRT) yang digelar pada 21—22 Mei di Bangkok, Thailand.

“Pertemuan bertujuan untuk mencapai hasil yang berarti tahun ini dengan berfokus pada diskusi konstruktif tentang isu-isu prioritas untuk mencapai pemulihan ekonomi kolektif, yang sejalan dengan SDGs. Kami berharap semua anggota dan undangan G20, termasuk Selandia Baru, dapat memberikan semangat yang sama dan menyampaikan dukungannya untukmenyukseskan Presidensi Indonesia dalam memberikan solusi praktis dan hasil tahun ini,”terang Mendag Lutfi.

Dalam pertemuan itu, Mendag Lutfi menyinggung partisipasi ekonomi di kawasan Indo-Pasifik. Menurutnya, Indonesia menyambut keinginan Amerika Serikat (AS) untuk mempererat partisipasi ekonomi dengan kawasan Indo–Pasifik melalui Indo–Pacific Economic Framework (IPEF). Untuk itu, diperlukan sinergi IPEF dan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo saat KTT AS ASEAN.

“Kami ingin melihat hasil nyata yang diharapkan dari setiap kerja sama yang ditawarkan oleh AS, terutama pada pilar perdagangan dan rantai pasokan, serta dampaknya terhadap kemakmuran masyarakat di kawasan Indo-Pasifik, khususnya ASEAN,”tegasMendag Lutfi.

Mendag Lutfi menambahkan, perdagangan Indonesia dan Selandia Baru memiliki peluang yang besar untuk terus dikembangkan. Indonesia memiliki beberapa produk potensial seperti kendaraan bermotor, kertas koran, kertas tanpa lapisan, dan kayu lapis. Sementara, produk potensial dari Selandia Baru di antaranya susu bubuk rendah lemak, potongan sapi beku, dan apel segar.

Dalam bidang investasi, Selandia Baru masuk dalam peringkat ke-38 sumber investasi asing untuk Indonesia pada 2021, dengan total investasi mencapai USD 8,2 juta. Pada periode tersebut, Selandia Baru berinvestasi pada sektor jasa, yaitu hotel dan restoran, perumahan, kawasan industri, dan kegiatan bisnis; serta perdagangan dan perbaikan.

“Saya mendorong investor Selandia Baru untuk mengeksplorasi sektor potensial lainnya untuk menciptakan peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara,”tutup Mendag Lutfi.

Sementara Menteri O’connor menyampaikan dukungannnya dalam meningkatkan kerja sama perdagangan Indonesia dan Selandaria Baru. Selain itu, juga dibutuhkan kerja sama berbagai negara dalam mengatasi tantangan di depan. Salah satunya dalam mengurangi dampak akibat perubahan iklim dan dampak akibat perang yang terjadi antara Ukraina dan Rusia.

Total perdagangan Indonesia denganSelandia Baru pada periode Januari–Maret 2022 tercatat sebesar 487,10 juta, atau meningkat 32,68 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD 367,12 juta. Sedangkan pada 2021, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 1,68 miliar.

Reformasi WTODalam pertemuan tersebut, Mendag Lutfi juga menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam mendukung Multilateral Trading System (MTS) untuk reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Mendag Lutfi berharap, Konferensi Tingkat Menteri ke-12 (MC12) akan memberikan hasil yang berarti untuk kemajuan perdagangan dunia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *