Kalau Suami Minta Rokok Jangan Dibeliin

Pemerintah, lanjut dia selama tahun 2018 lalu menyalurkan Rp 19,2 triliun untuk keperluan bansos tersebut. Dan pada tahun ini angkanya naik hampir dua kali lipat jadi Rp 34,4 triliun. (Istimewa)

Presiden Joko Widodo memimpin acara penyaluran bantuan sosial (bansos) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) di Cilacap, Jawa Tengah, Senin (25/2). Dalam kesempatan itu, Kepala Negara yang karib disapa Jokowi itu berpesan agar bansos dipakai sebaik-baiknya dan sesuai ketentuannya.

“Jangan cepet-cepet dihabisin, tolong dipakai untuk hal yang sangat penting khususnya untuk perbaikan gizi dan keperluan anak sekolah,” kata Jokowi saat penyerahan bansos di Gedung Patra Graha Pertamina.

Bacaan Lainnya

Ayahanda dari trio Gibran, Kahiyang, dan Kaesang itu turut meminta para penerima PKH tak sekali-kali membelanjakan uang tidak sesuai ketentuan. “Kalau suami minta untuk beli rokok jangan boleh, bilang suruh nyari uang sendiri karena PKH untuk masa depan anak dan tambahan modal usaha,” tegasnya.

Dikatakannya, April 2019 nanti rencananya bakal kembali dicairkan bantuan PKH dan BPNT untuk tahap kedua. Dirinya pun berpesan agar masyarakat memperhitungkan betul penggunaannya. Jangan tergesa-gesa dan wajib ada perencanaan yang matang. “Kalau sekarang sudah tahu bahwa April mau cair, ayo mulai sekarang diperhitungkan,” tambahnya.

Pemerintah, lanjut dia selama tahun 2018 lalu menyalurkan Rp 19,2 triliun untuk keperluan bansos tersebut. Dan pada tahun ini angkanya naik hampir dua kali lipat jadi Rp 34,4 triliun. “Tahun depan akan kita hitung lagi, kalau ada ruang anggaran untuk menambah, APBN cukup maka pasti akan kami tambah,” ujarnya.

Di Jateng sendiri, bansos PKH dan BPNT tahap satu tahun 2019 yang terkucur di Jateng, sebagaimana Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita jelaskan, yakni sebesar Rp 2 triliun. Rinciannya, untuk bantuan PKH sebesar Rp1,74 triliun dan BPNT sebesar Rp 284 miliar.

“Sementara bantuan sosial di Kabupaten Cilacap tahap pertama ini sebesar Rp 108,2 miliar, dengan rincian bantuan PKH Rp 92,6 miliar dan sisanya bantuan BPNT sebesar Rp 15,6 miliar,” rincinya.

Menurut Jokowi, bantuan-bantuan sosial yang diberikan pemerintah menurut evaluasi Bank Dunia tahun 2018 terbukti berkontribusi positif sebesar 10 persen pada peningkatan kualitas dan kuantitas konsumsi masyarakat Indonesia.

“Selain itu, PKH juga berkontribusi pada 65 persen pengurangan stunting berat serta peningkatan partisipasi anak sekolah sebanyak 95 persen. Selain itu, PKH juga berkontribusi pada peningkatan kemandirian masyarakat yang akan terus kami tingkatkan,” ujarnya.‎

Sementara itu Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan, adanya bantuan-bantuan tersebut membuat harapan hidup masyarakat semakin baik, termasuk di provinsinya. Oleh karena itu, pihaknya sangat berterima kasih kepada pemerintah khususnya Presiden Jokowi yang telah mengeluarkan program-program bantuan ini.

“Dengan PKH dan BPNT ini, harapan masa depan masyarakat akan semakin baik. Kami sangat senang dan berharap berbagai bantuan yang diberikan ini bisa membuat masyarakat sejahtera dan mandiri,” kata Ganjar saat mendampingi Jokowi.

Bantuan-bantuan yang diberikan kepada masyarakat tersebut, kata Ganjar, adalah bukti perhatian pemerintah kepada masyarakat. Dirinya berharap, para penerima bantuan mau memanfaatkannya sesuai ketentuannya. Ini sebenarnya juga sebagai salah satu cara mendukung program ini.

“Tolong bantuan digunakan dengan baik, ojo boros. Bapak ibu tidak perlu khawatir, negara dan pemerintah tidak akan membiarkan panjenengan hidup susah,” tutup Politisi PDIP tersebut.

Editor : Sari Hardiyanto
Reporter : Tunggul Kumoro

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *