Jokowi Sampaikan Kabar Baik soal Mobil Listrik, Saat Bersua Dahlan Iskan

“Saya senang sekali ada mobil listrik. Motor listrik,” ungkapnya di depan para direksi dan pimpinan Jawa Pos Grup.

Jokowi ingin mobil listrik terus dikembangkan sehingga ke depan bisa bersaing dengan yang lain.

Bacaan Lainnya

“Kita penginnya inovasi-inovasi seperti itu (mobil listrik, red) terus didorong menjadi prototipe yang benar dan bisa diindustrikan,” tegas mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Menurutnya, beberapa negara lain sudah mengerahkan fokus industri otomotif kepada mobil listrik. Oleh sebab itu, Indonesia juga harus siap menghadapi tantangan tersebut.

“Brand dan principle dari kita sendiri. Karena ke depan pertarungannya, saya pastikan di mobil listrik,” tambahnya.

Saat ditanya apakah sudah ada rencana pembangunan pabrik mobil listrik di Indonesia, Presiden yang suka nge-vlog itu mengaku masih belum.

Dia masih ingin mendiskusikan hal tersebut dengan ahlinya. “Nanti saya bicara banyak dengan Pak Dahlan dan Menteri Perindustrian,” sebutnya.

Jokowi sendiri sempat diajak Dahlan Iskan melihat mobil listrik Selo karya Ricky Elson dan tim Kupu-kupu Malam Jogjakarta. Dia juga berdiri sekitar beberapa menit di dekat tiga motor listrik TakeRun yang dirakit siswa SMK Takeran, Magetan; DI Molik, motor listrik karya Dahlan Iskan bersama Duta Jaya Mobil dan Himpunan Bengkel Binaan YDBA Jatim; dan motor buah karya ITS, Gesits. Mimik mukanya terlihat antusias saat berbincang dengan Dahlan.

Ruwetnya birokrasi menjadi kendala bagi perkembangan inovasi di Indonesia. Jokowi menyadari hal itu.

Kendala birokrasi itu juga disampaikan oleh Dahlan kepada Jokowi. Mantan Menteri BUMN itu memaparkan hambatan inovator dalam negeri yang sedang dibinanya.

Misalnya saja, kata Dahlan, soal rancangan reaktor nuklir di Indonesia yang kemungkinan sulit untuk mendapatkan izin.

Pria yang terkenal dengan jargon “Kerja, kerja, kerja” itu juga menyampaikan inovasi tenaga torium untuk sterilisasi.

Selama ini sterilisasi selalu dilakukan di Cikarang. “Barang-barang di Jatim dibawa ke Cikarang dulu untuk sterilisasi. Ini ruwet sekali dan saya tahu Pak Presiden benci sekali dengan keruwetan,” pungkas dia.

(did/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *