Terungkap, Mayat Dalam Box di Masjid, Dibunuh Suaminya Sendiri

BANJAR – Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Kalsel) bekerja keras mengungkap kasus mayat dalam box yang dititipkan di Musala Al Musyarafah, Jalan Bakti, RT 03, Desa Pemakuan Laut, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Minggu (10/6/2016).

Polisi telah menangkap pelaku bernama Riyad (35) di tempat tinggalnya di Jalan Sultan Adam, Kota Banjarmasin, Minggu malam (10/6) sekitar pukul 21.00 wita.

Bacaan Lainnya

Penangkapan pelaku dipimpin langsung oleh Direktur Kriminal Umum Polda Kalsel Ajun Komisaris Besar Polisi Sofyan Hidayat. Yang mengejutkan, pelaku ternyata suami korban sendiri.

Berita Terkait : Dikira Menu Sahur di Masjid, Box Plastik Dibuka Isinya Mayat Wanita

Saat diintrogasi polisi di kamarnya, Riyad mengaku gemetaran dan takut melihat Linda Wati seperti hantu. Hal itulah yang membuatnya kalap hingga nekat menghabisi istrinya sendiri.

Namun polisi tidak langsung percaya dengan pengakuan pelaku. Polisi lantas membawa pelaku ke Polda Kalsel untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Riyad menghabisi nyawa istrinya di dalam kamar. Setelah meninggal, pelaku membungkus mayat Linda Wati dengan kantong plastik berwarna hitam, lalu memasukkan mayat korban ke dalam box plastik.

Selanjutnya, pelaku membawa mayat korban ke musala Al Musyarrofah pada Minggu (10/6/2018) sekitar pukul 02.00 wita.

Sesampainya di musala Al Musyarrofah, pelaku menurunkan box plastik yang diikat di atas sepesa motor. Pelaku sempat kesulitan menurunkan mayat dalam box tersebut karena terlalu berat.

Pembunuh Linda Wati ditangkap

Melihat pelaku sedang kesulitan, beberapa remaja yang sedang itikaf dan tadarusan di musala mendatangi pelaku dan membantu menurunkan box berwarna putih tersebut.

Oleh pelaku, kotak tersebut diakui berisikan pakaian yang akan dijual ke pasar. Pelaku menitipkan boks tersebut di musala dengan alasan akan kembali ke rumah mengambil telepon genggam yang ketinggalan.

Lama tak kembali, jamaah mulai penasaran dengan isi box plastik tersebut. Begitu dibuka, sontak jamaah kaget, ternyata kotak plastik itu berisikan mayat seorang perempuan hanya mengenakan celana panjang tanpa baju.

“Kami langsung lapor polisi, mayat dibawa ke RS Ulin menggunakan mobil BPK Sekeluarga,” kata Pambakal Pemakuan Laut Safwan dikutip dari Radar Banjarmasin (Jawa Pos Grup/pojoksatu), Senin (11/6).

Petugas kamar mayat RSUD Ulin Banjarmasin mengatakan, jasad korban berambut sebahu itu tiba pada Minggu pagi (10/6) pukul 09.00 pagi. Dia menepis kabar bahwa mayat tersebut terpotong-potong agar bisa dimuat dalam kotak.

“Bukan korban mutilasi, semua organ tubuhnya masih utuh, tapi ada lebam saja dipergelangan sebelah kiri,” jelas petugas kamar RSUD Ulin itu.

Beberapa jam setelah tiba di RSUD Ulin, beberapa orang datang untuk melakukan identifikasi. Setelah diperlihatkan jenazah, akhirnya teridentifikasi identitas wanita malang itu.

Perempuan tersebut bernama Linda Wati warga Anjir Serapat KM 14 Kecamatan Kapuas Timur Kabupaten Kapuas. Dia sehari- hari bekerja di perusahaan plywood di PT Tanjung Selatan di Desa Beringin Kecamatan Alalak, Barito Kuala.

“Iya ini betul itu adik aku, teganya kenapa adik aku dibunuh. Kenapa jadi dia bisa ke Desa Pemakuan itu,” ucap Baimunah (44) kakak korban yang datang bersama putrinya.

(jpg/est/jpc/pojoksatu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *