Tega, Sarnima Siksa dan Tusuk Pakai Pulpen Anak Tiri Hingga Meninggal

Sarnima alias Sanima diamankan polisi usai membunuhan anaknya pakai pulpen. Foto: pojoksatu.id

RADARSUKABUMI.com – Seorang anak bernama Mutiara, 4, tewas dengan mengenaskan setelah dianiaya ibu tirinya, Sarnima alias Sanima, menggunakan pulpen.

Sarnima mengaku menganiaya anak dari istri kedua suaminya Herman, itu karena jengkel dan kesal terhadap sang suami yang dinilai pilih kasih terhadap anak-anaknya.

Bacaan Lainnya

“Kesal pak, apalagi dia (korban) tidak mau disuruh,” kata Sanima kepada penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak polres Pinrang Rabu (17/6/2020).

Karena kesal, pelaku membaringkan anak tirinya kemudian menginjak bagian dada.Tidak Puas dengan perbuatan itu, terduga pelaku kemudian mengambil pulpen yang ada di laci, lantas menusuk dada korban hingga mengeluarkan darah di bagian hidung.

“Disitu saya panik,” akunya.Ia kemudian mengganti pakaian anak tirinya dan membawa ke bidan yang tidak jauh dari rumahnya, namun disarankan ke Puskesmas.

“Di tengah jalan, saya ketemu tetangga, dan tetangga menyarankan supaya anak tiri saya dibawa pulang karena sudah meninggal,” jelasnya.

Terduga pelaku mengaku penganiayaan terhadap bocah 4 tahun ini, bukan yang pertama, namun sudah sering dilakukan.

Kanit PPA polres Pinrang Ipda Muis Panrita mengatakan, kekesalan pelaku dipicu karena anak tirinya tidak mau mengembalikan piring yang sudah digunakan makan siang ke dapur.

“Jadi ibu tirinya kesal,” katanya.

Atas perbuatan terduga pelaku, polisi menjerat ibu tiri itu dengan Pasal 80 ayat 3 dan pasal 76 huruf C undang undang nomor 3 Tahun 2014 serta Pasal 338 Kitab undang Undang Hukum Pidana dengan ancaman 15 tahun kurungan.

Terduga pelaku Sarnima merupakan istri pertama dari Herman, ayah korban yang cerai tanpa anak.

Terduga Pelaku Sarnima Kemudian menikah dengan laki laki lain, begitu pula dengan Herman ayah korban menikah dengan perempuan lain.

Sarnima dikaruniahi dua orang anak dari suami keduanya, sedang Herman dikaruniahi seorang anak dari istri keduanya, yang kini meninggal dunia.

Namun dalam perjalanan Rumah tangga mereka, Sarnima cerai dengan suaminya yang telah memberikan dua orang anak, begitu juga Herman dengan istri keduanya.

Setahun belakang Herman dan Sarnima kembali bertemu dan menikah secara siri, dan hidup bersama dengan anak anak mereka dari suami dan istri sebelumnya.(haerul amran/pojoksulsel)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *