Dua Perampok Suruh Tentara Wanita Buka Baju, Ini yang Terjadi

Satreskrim Polres Kutai Kartanegara
Satreskrim Polres Kutai Kartanegara menyampaikan ketika kasus dua perampok mengancam tentara wanita anggota Kowad TNI AD untuk melepaskan pakaiannya. Namun berujung mendapatkan perlawanan dari korban. Foto: Satreskrim Polres Kutai Kartanegara

KUTAI KARTANEGARA – Aksi dua perampok bernama Andi Abu Farmi (27) dan Agus Rian Saputra (27) berujung pahit bagi pelaku. Mereka kini sudah mendekam di balik jeruji sel Polres Kutai Kartanegara.

Dua perampok di Kutai Kartanegara (Kukar) itu ditangkap setelah nekat melakukan perampokan di rumah AA, tetapi apes.

Bacaan Lainnya

Berikut fakta-fakta kasus Tentara Wanita Vs 2 Perampok di Kukar:

1. Korban seorang tentara Peristiwa perampokan itu terjadi di rumah AA di Jalan Sedayu, Kecamatan Tenggarong, Kukar, Kalimantan Timur pada Jumat (25/2) dini hari lalu.

Korban berinisial AA yang menjadi korban perampokan ternyata seorang anggota TNI.

AA merupakan anggota Korps Wanita (Kowad) TNI AD yang berdinas di Kodim Kukar. Menurut polisi, ulah dua perampok itu sudah sangat meresahkan warga. Setidaknya, mereka sudah tiga kali beraksi di wilayah Tenggarong.

2. Korban diminta buka baju

Kepala Bagian Operasi Satreskrim Polres Kukar Iptu Anton Masruri mengatakan Andi dan Agus membobol rumah korban dengan cara mencongkel jendela. Saat masuk ke dalam rumah, kedua pelaku tidak langsung mencuri barang berharga milik korban. Melainkan lebih dulu membangunkan korbannya yang sedang tidur.

Dengan bermodalkan senjata tajam, mereka mengancam korban untuk tidak melakukan perlawanan.

Setelah itu pelaku meminta korban menyerahkan barang berharga, seperti handphone hingga perhiasan sembari menodongkan senjata tajam ke tubuh korban. Selanjutnya, tersangka menyuruh korbannya untuk melucuti seluruh pakaian. Cara itu menjadi modus tersangka agar korban tidak sempat melakukan perlawanan ataupun berteriak saat mereka hendak melarikan diri.

“Pelaku menggunakan senjata tajam lalu mengancam korbannya dengan perbuatan yang mengarah ke tindakan asusila,” tutur Anton Masruri pada Jumat (4/3).

Namun, AA yang berada di bawah ancaman dan todongan senjata tajam tidak gentar. Anggota Kowad itu bahkan memberi perlawanan. “Korban sempat disuruh buka baju, tetapi melakukan perlawanan. Korban sempat dorong-dorongan dengan pelaku. Setelah itu pelaku kabur,” kata Iptu Anton.

Kendati tak berhasil mengejar kedua pelaku yang langsung mengambil langkah seribu, AA tidak tinggal diam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *