Harga BBM Turun, Pertamina Resmi Wajibkan Isi Pertalite dan Solar Pakai QR Code, Begini Caranya

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas menetapkan kuota Bahan Bakar Minyak atau BBM Jenis Bahan Bakar Khusus Penguasan (JBKP) atau BBM subsidi meliputi Pertalite dan Solar. (Dok JawaPos.com)

JAKARTA — PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan line produk bahan bakar minyak (BBM) di Tanah Air. Tercatat, sejak per 1 Maret 2023, Pertamina lakukan update harga BBM untuk keempat bahan bakar non subsidi.

Di antaranya adalah Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex. Penyesuaian harga keempat jenis BBM ini cukup bervaratif.

Bacaan Lainnya

Harga Pertamax dan Pertamax Turbo naik hingga Rp 250 – Rp 500 per liter. Sedang harga Dexlite dan Pertamina Dex turun hingga Rp 1.000 – Rp 1.200 per liter. Tentu saja update harga BBM Pertamina ini di sisi lain merugikan pengguna kendaraan bermesin bensin.

Pasalnya, naiknya harga Pertamax dan Pertamax Turbo terasa pengeluara harian jauh lebih besar. Sebelumnya harga Pertamax hanya Rp 12.800 per liter, namun naik menjadi Rp 13.300 per liter.

Sedang harga Pertamax Turbo awalnya hanya Rp 14.850 per liter, namun naik menjadi Rp 15.100 per liter. Sebaliknya, penyesuaian kali ini cukup menguntungkan bagi pemilik kendaraan mewah pribadi bermesin diesel, karena harga Dexlite dan Pertamina Dex turun.

Harga BBM jenis Dexlite sebelumnya dijual Rp 16.150 per liter, sejak 1 Maret 2023 – harganya turun menjadi Rp 14.950 per liter. Lalu harga BBM jenis Pertamina Dex awalnya dijual Rp 16.850 per liter, setelah diperbarui turun menjadi Rp 15.850 per liter.

Isi BBM Pertalite dan Solar Wajib Pakai QR Code MyPertamina?

Sejauh ini belum ada pernyataan resmi terkait wajib atau tidaknya isi BBM subsidi Pertalite dan Solar, pakai QR Code dari MyPertamina. Sementara itu, harga BBM jenis Pertalite dan Solar sejauh ini masih stabil.

Harga Pertalite stagnan di angka Rp 10.000 per liter, sejak penyesuaian 3 September 2023 lalu. Sebelumnya harga Pertalite hanya Rp 7.650 per liter, atau naik Rp 2.350 per liter.

Sedang harga Solar subsidi juga stagnan di angka Rp 6.800 per liter. Sebelumnya dijual hanya Rp 5.500 per liter. Mengutip laman MyPertamina, hingga saat ini Pertamina masih melakukan sosialisasi dan uji coba penggunaan QR Code.

Penggunaan QR Code sementara ini baru berlaku untuk pengisian Solar subsidi. Terbaru, Pertamina menambah 75 daftar Kab./Kota yang wajib gunakan QR Code untuk wilayah Sumatera Utara, sejak per 7 Maret 2023.

“Pada tanggal 7 Maret kita akan lakukan uji coba BBM solar subsidi menggunakan QR Code,” kata Area Manager Communication Relation & CSR Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga Susanto August Satria.

Satria telah memerintahkan jajaran untuk menyebar 300 booth atau stand pendaftaran QR Code MyPertamina di seluruh daerah Sumut. Ia mengimbau agar sopir atau pemilik kendaraan bermesin diesel untuk segera mendaftarkan kendaraannya.

“Bagi yang belum mendaftar harus segera melakukan pendaftaran di posko,” jelasnya.

Sebagai informasi, penggunaan QR Code MyPertamina ini sejatinya untuk membatasi konsumsi BBM Solar subsidi. Bagi kendaraan yang belum terdaftar alias belum punya QR Code MyPertamina, maka hanya akan dapat jatah BBM 20 liter per hari.

Jumlah konsumsi BBM tersebut dapat bertambah menjadi 60-200 liter per hari jika sudah memiliki QR Code MyPertamina.

Daftar QR Code BBM di MyPertamina Secara Offline

Asyiknya, selain mendaftar secara online, sopir yang belum mendapat QR Code di MyPertamina bisa mendaftar secara offline. Khusus untuk pendaftaran QR Code secara offline, para sopir hanya perlu mendatangi petugas SPBU terdekat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *