15 Dokter Spesialis Rawat Bu Risma

Kepala Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Pesta Parulian (kanan) memberikan keterangan pers terkait kondisi Risma (Robertus Risky/Jawa Pos)

SURABAYA— Sebanyak 15 dokter spesialis bertugas menangani Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang dirawat di ruang intensive care unit (ICU) RSUD dr Soetomo.

Asma Risma kambuh sehingga butuh perawatan khusus.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, Risma dirawat di ICU RSUD dr M. Soewandhie.

Hingga kemarin siang (26/6), kondisi Risma dilaporkan relatif stabil.

Lantaran Risma dirawat di ruang ICU, pembesuk pun sangat dibatasi.

Bahkan, pejabat dari lingkungan Pemkot Surabaya tak bisa sembarangan mendekati ruang perawatan di lantai 2 Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD dr Soetomo tersebut.

Para pembesuk sangat dibatasi hanya bisa naik ke lift ke lantai 2 atau menanti di ruang tunggu.

’’Yang menunggu di ICU hanya keluarga,’’ ujar Kabaghumas Pemkot Surabaya M. Fikser kemarin.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita mengungkapkan, ada alasan khusus Risma sampai dirawat di ICU.

Tujuannya, dia bisa beristirahat total tanpa kepikiran dengan urusan dinas.

’’Kondisi beliau stabil.

Ibu (Risma, Red) butuh istirahat penuh dan tidak banyak berpikir agar lekas pulih,’’ jelas pejabat yang akrab disapa Feni tersebut.

Di ruang ICU itu, ungkap Feni, Risma juga dipasangi aneka peralatan untuk memulihkan kondisi pasien.

Mulai infus, peralatan untuk membantu pernapasan, hingga pemantau tensi darah.

Selain Feni dan Fikser, sejumlah pejabat menunggui Risma.

Di antaranya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Erna Purnawati serta Kabag Umum dan Protokol Wiwiek Widiyanti Penjagaan di GBPT itu relatif cukup ketat.

Ada dua anggota Satpol PP Surabaya tak berseragam yang terlihat bertugas.

Petugas keamanan di RSUD dr Soetomo juga mencermati orang-orang yang akan masuk ke gedung tersebut.

Yang tidak berkepentingan tak boleh masuk.

Feni menjelaskan, riwayat sakit asma Risma diketahui sejak lama.

Bahkan sebelum menikah.

Namun, selama ini penyakit asmanya tak pernah kambuh.

Risma sangat mungkin kelelahan dengan banyaknya tugas yang harus dikerjakan.

Bahkan, Minggulalu Risma ikut serta membersihkan trotoar di sekitar Tugu Pahlawan.

’’Ibu awalnya memang sakit mag dan asma.

Kenapa dibawa ke Soetomo agar mendapatkan perawatan yang lebih baik dan intensif di sini.

Dokter spesialisnya lebih banyak dan konsultan-konsultannya,’’ kata Feni.

Sebelumnya, Risma memang sempat menjalani perawatan di ICU RSUD dr M. Soewandhie sejak Selasa pagi (25/6).

Dia dibawa ke rumah sakit milik Pemkot Surabaya tersebut hari itu pada pukul 04.30, lalu dirujuk ke ICU RSUD dr Soetomo pada pukul 19.15.

Kepala Humas RSUD dr Soetomo Pesta Parulian menyebutkan, sedikitnya ada 15 dokter dari sepuluh subspesialis yang ditugaskan untuk memulihkan kondisi Risma.

Mereka terdiri atas dokter spesialis anestesi, paru-paru, penyakit dalam, mikrobiologi, jantung, patologi klinik, dan radiologi.

Sekitar pukul 10.00 tim dokter itu memberikan laporan terbaru kondisi Risma kepada keluarganya.

’’Kami memberikan perawatan superintensif untuk ibu mulai perawatan yang pertama.

Sampai sekarang ini, kami masih mendalami apa saja yang terjadi pada ibu,’’ ujar Pesta.

Dia menjelaskan, serangan asma seperti yang diderita Risma itu punya gradasi kegawatan.

Namun, dia memastikan kondisi Risma kemarin jauh lebih baik jika dibandingkan saat dirawat di Soewandhie.

’’Kami sangat perlu memonitor di rumah sakit rujukan provinsi Soetomo.

Di sana ada banyak konsultan yang bisa memberikan pendapat,’’ tuturnya.

Fikser menuturkan, agenda-agenda yang semestinya dihadiri Risma sudah dilimpahkan kepada Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana atau Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunawan.

(jun/ika/c14/git)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *