Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mulai mewaspadai dampak musim kemarau. Salah satunya dengan melakukan pemetaan kawasan yang rawan dilanda kekeringan. Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami mengungkapkan, dari hasil pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, kawasan yang rawan terdampak kekeringan adalah Kecamatan Baros, Cibeureum, dan Lembursitu (Bacile).
Dimana, kawasan tersebut mengalami kesulitan air bersih. “Hingga saat ini belum dilaporkan adanya kekeringan yang berdampak pada warga berupa kesulitan air bersih. Di Sukabumi rata-rata masih normal,” ujar Zulkarnain, kemarin (6/7).
Meskipun demikian lanjut Zulkarnain, BPBD tetap mewaspadai dampak kekeringan. Langkah antisipasi diperlukan agar ketika terjadi kekeringan maka petugas dan masyarakat di lapangan bisa menghadapinya. Selain itu, petugas juga melakukan pemantauan kondisi hidrometeorologi yang berlangsung untuk zona Sukabumi. Sehingga dapat terpantau perkembangan daerah yang kekeringan di daerah.
Biasanya kata Zulkarnain ketika terjadi laporan warga yang terdampak kekeringan yakni kesulitan air bersih maka pemerintah akan segera membantu pasokan air bersih. Bantuan tersebut nantinya dikoordinasikan dengan instansi terkait lainnya seperti PDAM Kota Sukabumi. Namun hingga kini belum ada laporan warga yang kesulitan air bersih akibat kemarau.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Lulis Delawati mengatakan, untuk menghadapi berbagai perubahan cuaca warga diminta menjaga kondisi kesehatan tubuhnya dengan cara makan teratur, pemenuhan gizi secara seimbang, olahraga, minum vitamin dan menghindari rokok serta tidur yang cukup.
“Selain itu warga pun harus peduli lingkungan sekitar juga, seperti melakukan bersih-bersih sehingga tidak ada air yg menggenang, selokan yang penuh dengan sampah dan lain sebagainya,” imbuhnya. (why)
