Warga PCP II ‘Teriak’ Kesulitan Air Perumda AM TBW

Ilustrasi

SUKABUMI- Pelayanan air bersih dari Perumda Air Minum ( Tirta Bumi Wibawa) ternyata tidak bisa dinikmati secara bebas oleh warga Puri Cibeureum Permai (PCP) II, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum. Hal tersebut dikatakan oleh Warga PCP II, Jalan Kaliandra, Dewi Maryana.

Dikatakan Dewi, dirinya tidak memungkiri dirinya bisa mendapatkan air bersih itu hasil penggiliran yang dilakukan oleh Perumda AM TBW. Hanya saja penggilirannya kebagian diatas jam 01.00 WIB dini hari.

Bacaan Lainnya

“Sangat kesiksa setiap malam harus bergadang menunggu penggiliran air. Kebayangkan saya setiap malam menunggu air diatas ” aku Dewi, Rabu (23/9).

Yang tidak habis pikir kata Dewi penggiliran ini tidak adil. Soalnya, lokasi tidak jauh dari rumah Dewi penggilirannya itu terjadi pada siang hari. Kondisi ini sudah hampir 3 bulan.

“Pergiliran pendistribusian oleh PDAM tidak adil, lokasi kami hanya malam sedangkan tidak jauh dari kami siang air mengalir,”katanya.

Bahkan masih ada, sebagian tetangganya yang tidak sekali menerima air bersih dari Perumda AM TBW. Mereka terpaksa harus membuat sumur bor, dan dibagikan kepada tetangganya.

“Setiap musim kemarau tiba, saya dan warga lainnya pasti akan merasakan giliran air dari PDAM. Seharusnya PDAM cari solusi jangan sampai kami harus selalu teriak-teriak meminta air,”tandasnya.

Dewi sudah merasa lelah setiap malam dia dan suaminya harus begadang di jajah oleh kebutuhan air dari PDAM.

Ditengah kondisi pandemi Covid-19, yang susah uang, butuh uang tidak sedikit apabila harus membuat sumur bor, warga hanya bisa pasrah yang mengandalkan air PDAM. “Masa Pandemi bukan hanya kebutuhan ekonomi, Air bersih juga penting bagi kehidupan,”ujarnya.

Dewi pun heran mengapa terjadi seperti ini tapi tidak ada keringanan pembayaran bagi warga. Akan tetapi ketika pelanggan telat bayar , nanti denda akan diterima oleh pelanggan. “Harusnya ada juga sanksi kepada PDAM atau keringanan biaya untuk yang tidak ada air ,” pungkasnya.

Hal senada dikatakan oleh Dian Lisdianti, dirinya mengakui kondisi ini sudah terjadi cukup lama. Hampir setiap musim kemarau kondisi pendistribusian air ke wilayah PCP II sedikit bahkan tidak ada.

“Meterannya juga gak bergerak, memang ada petugas kesini tapi tidak memberikan solusi, tidak menyelesaikan masalah. Pasti bilang debit air menurun atau pompa rusak,” kata warga PCP II, Jalan Kaliandra II.

Semestinya dengan kondisi seperti ini Perumda AM TBW tidak menyerap keluh kesah saja. Tapi membuat aksi yang realistis mengatasi permasalahan di wilayah PCP II ini.

“Kami tidak dapat air tapi tetap membayar, harusnya ada konpensasi bagi pelanggan yang tidak kebagian air,” pungkasnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *