Sungai Cipelang Leutik Langganan Banjir, Galuh Naufal Turun Tangan

Anggota DPRD Kota Sukabumi dari Fraksi Gerindra, Galuh Naufal saat turun kesungai mengangkat sampah yang menumpuk di Sungai Cipelang Leutik di Jalan Arif Rahman Hakim, Senin (4/5).

WARUDOYONG – Anggota DPRD Kota Sukabumi dari Fraksi Gerindra, Galuh Naufal turun ke sungai untuk membersihkan sampah yang menumpuk. Soalnya, sungai Cipelang leutik yang berada di Jalan Arif Rahman Hakim sering meluap yang mengakibatkan banjir ke jalan dan meremdam rumah serta kantor Dinas Perhubungan Kota Sukabumi.

“Iya lokasi ini sering terjadi banjir, bisa dikatakan banjir langganan ketika musim hujan,” ujar Galuh kepada Radar Sukabumi, Senin (5/4).

Bacaan Lainnya

Dalam aksinya tersebut Galuh mengajak seluruh SKPD terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup ( DLH), BPBD, Dinas Perhubungan, DPUTR, hingga aparan kecamatan dan kelurahan setempat.

“Tentunya ini jangan dibiarkan, makanya saya turun kelapangan bersama SKPD untuk mengecek apa permasalahannya, banjir terus terjadi tanpa solusi,” tandasnya.

Makanya, dalam upaya pencegahan sementara ini, pihaknya membersihkan sampah yang menumpuk di pondasi rumah yang berada di tengah sungai sehingga aliran air bisa berjalan lancar. “Ini hanya pencegahan saja, nanti kita akan tidak lanjuti untuk penanggulangannya,” ungkapnya.

Terjadinya banjir ini bukan hanya permasalahan sampah saja, tapi pertemuan arus sungai antara sungai Cipelang Leutik dan sungai kecil yang berada di sepanjang Arif Rahman Hakim tidak sesuai. Sehingga air yang datang dari sungai kecil menujuk sungai Cipelang Leutik terhalang karena arusnya dari atas sangat kuat.

“Jadi harus ada perbaikan drainase atau aliran sungai kecil menuju sungai utama. Ini nanti saya akan kejar,” ujarnya.

Apalagi informasi yang diterimanya, pihak dinas bagian perbaikan jalan dan jembatan sudah pernah melakukan kajian teknis terkait drainase dan aliran sungai disini. Tapi katanya akibat covid-19 jadi anggarannya tidak ada.

“Nanti saya akan pertanyakan lagi ke dinas terkait sejauh mana kajiannya dan realiasasinya. Ini kan sudah bertahun tahun banjir terjadi disini. Masa kok tidak ada solusinya,” pungkasnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *