Soal Jalur Lingsel Sukabumi yang Rusak, Ini Kata UPTD PJJ Pelayanan II DBMPR Jabar

perbaikan lingsel
TAMBAL SULAM: Sejumlah pekerja saat melakukan tambal sulam di jalur lingkar selatan Sukabumi, belum lama ini. FOTO: IST

SUKABUMI — UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan (PJJ) Wilayah Pelayanan II Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jawa Barat, angkat bicara soal kerusakan dan penanganan jalan Jalur Lingkar Selatan Sukabumi. Hal itu, terjadi akibat umur teknis jalan yang telah habis dan prioritas anggaran difokuskan untuk penanganan Covid-19.

Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan II Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jawa Barat, Ari Haidriansyah menjelaskan, selama dua tahun ini anggaran perbaikan jalan terbatas karena dialihkan untuk fokus penanganan Covid-19. “Perbaikan jalan dengan pemeliharaan rutin selama dua tahun ini, baik di Jalur Lingkar selatan maupun jalan yang berstatus provinsi lainnya. Hal ini, terjadi karena terkendala prioritas anggaran untuk penanganan Covid-19,” jelas Ari kepada Radar Sukabumi, Kamis (16/6).

Bacaan Lainnya

Ari menerangkan, Dinas Bina Marga memiliki tiga metode dalam penanganan perbaikan jalan yakni, pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala dan rekonstruksi. Misalnya, pemeliharaan rutin bahu jalan, normalisasi saluran dan penambalan lubang. Pemeliharaan berkala seperti, perbaikan bahu jalan, penambalan lubang, perbaikan gelombang, pelapisan ulang. Adapun kegiatan rekonstruksi diantaranya, perbaikan bahu jalan dan pekerjaan struktur perkerasan. “Karena keterbatasan anggaran, sehingga pada tahun ini dilakukan pemeliharaan rutin,” terangnya.

Ari tidak membantah, dengan terbatasnya perbaikan jalan selama dua tahun sejumlah ruas jalan berstatus provinsi banyak mengalami penurunan kondisi. Sebab itu, pada 2023 mendatang UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan II mengusulkan anggaran sebesar Rp35 miliar untuk memperbaiki ruas Jalur Lingkar Selatan dengan panjang kurang lebih 11 Kilometer. “Setiap tahun kami selalu mengajukan usulan penanganan jalan cetusnya.

Menurutnya, kerusakan jalan terjadi pada umumnya akibat umur teknis jalan yang sudah habis, kondisi tanah labil dan banyaknya kendaraan bermuatan berat. Tak ayal, jika kekuatan jalan tidak dapat bertahan lama. “Dengan banyaknya kendaraan bermuatan berat, bisa mempercepat terjadinya kerusakan,” tutupnya.

Sebelumnya, Dewan Perwakilan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Sukabumi, menyoroti kinerja UPTD PJJ Wilayah Pelayanan II DBMPR Jawa Barat karena dinilai slow respon terhadap keluhan warga. (Bam)

perbaikan lingar selatan
LANGSUNG DITANGGAPI: Sejumlah pekerja saat melakukan perbaiakn jalan di Jalur Lingkar Selatan Sukabumi, belum lama ini. FOTO IST

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *