PPKM, Penjualan Sawi Merosot

MEMANEN: Sejumlah petani sedang panen sawi di di Kampung Loasari, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibereum, Minggu (7/2). Foto:ikbal/radarsukabumi

CIBEUREUM- Sejumlah petani mengeluh terjadinya penurunan harga jual sawi yang mencapai 100 persen. Hal tersebut dikarenakan adanya pemberlakukan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). “Sekarang harga sawi itu Rp. 500 sampai Rp. 1000 kilogram. Sebelumnya itu bisa mencapai Rp. 2000 per kilogram,” ujar Petami Sawi di Kampung Loasari, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibereum, Minggu (7/2).

Penurunan ini kata Dasep karena sulit untuk menjual ke luar kota. Sehingga dirinya memilih memasarkan kepada pengepul di wilayah Sukabumi. “Iya harga sawi saat ini sedang mengalami penurunan, karena karena sulit untuk menjualnya ke luar kota imbas PPKM,” ungkapnya.

Setelah PPKM diberlakukan tidak bisa dijual ke luar kota, seperti wilayah Jabodetabek, sehingga dijual kepengepul di Sukabumi, dengan harga rendah, yaitu mencapai Rp 500 hingga Rp 1000 per kilogram. “Memang bisa untuk dikirim keluar kota, namun membutuhkan biaya lebih besar, seperti harus membawa surat rapid anti gen. Sehingga saya memilih untuk menjual ke pengepul di wilayah Sukabumi,” katanya.

Resiko dijual ke pengepul di Sukabumi kata Dasep tidak memikirkan keuntungan. Hanya cukup untuk mengembalikan modal saja. “Seperti untuk membeli benih, dan pupuk serta biaya pemeliharaan. Kalau dihitung-hitung kerugian bisa mencapai jutaan,” katanya.

Para petani berharap pemerintah serta dinas terkait untuk segera mencarikan solusi terkait harga sawi yang terus mengalami penurunan semenjak diberlakukannya PPKM. “Mohon kepada pemerintah bisa mencarikan solusi agar harga sawi tidak menurun terus,” pungkasnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *