Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath Kedatangan Ulama Bangladesh

Pondok Pesantren Dzikir Al- Fath kedatangan para ulama dari Bangladesh untuk membahas model dakwah jamaah tabligh. Foto:ikbal/radarsukabumi.

GUNUNGPUYUH – Sejumlah ulama berkumpul yang berasal dari Bangladesh India melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath, belum lama ini.

Para ulama yang berasal dari sebelah timur India itu sedang melakukan diskusi dan berembuk untuk menyamakan persepsi model dakwah jamaah tabligh yang sesuai dengan kondisi Indonesia.

Bacaan Lainnya

Dalam pertemuan itu, dihadiri langsung Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi, salah satu perwakilan ulama Bangladesh ustadz, Mahbub Ul Alom, KH Buya Andi Ihsan dari Sulawesi Selatan, KH Abu Bakar dari Bogor, Ustadz Asip Abu Mahdi dari Sukabumi, dan Ustadz Abdul Hakim dari Sukabumi.

“Para ulama ingin menyamakan persepsi terkait dakwah model jamaah tabligh dalam upaya membangun NKRI bersama-sama, termasuk membangun Kota Sukabumi. Dakwah yang baik harus menyerukan kedamaian dan mengajak masyarakat berbuat kebaikan,” kata pimpinan Pesantren Al-Fath, KHM. Fajar Laksana.

“Jamaah tabligh merupakan model dakwah dari masjid ke masjid yang isinya mengajak umat Islam berbuat baik dan meningkatkan keimanan. Model dakwah seperti ini memberikan kontribusi yang nyata terhadap pembangunan,” sambungnya.

Selain itu, jamaah tabligh selalu mengajak umat Islam untuk menjaga kebersihan hati dan perdamaian. Umat Islam, kata dia, selalu diajak untuk saling meminta maaf dan saling memberi. Pola dan materi dakwah seperti jamaah tabligh tersebut cocok untuk Indonesia termasuk Sukabumi.

Tujuan dakwah difokuskan pada upaya mewujudkan rasa aman dan damai. “Kondisi aman dan damai merupakan modal dasar dari pembangunan. Negara yang tidak aman tidak akan bisa dan mampu melakukan kegiatan pembangunan untuk mensejahterakan rakyatnya,” katanya.

Setelah acara ijtima, para ulama mengisi waktu dengan berkeliling ke Museum Prabu Siliwangi yang koleksinya sebagian besar merupakan peninggalan Kerajaan Pajajaran. Fajar pun menjelaskan kaitan antara perkembangan Kerajaan Pajajaran dengan penyebaran Islam di Jawa Barat.

” Saya berahrap kehadiran para ulama di pesantrennya membawa manfaat dan berkah bagi warga Sukabumi,” pungkasnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *