SUKABUMI– Direktur Umum Perumda Air Minum Tirta Bumi Wibawa (AM TBW) Kota Sukabumi, Abdul Kholik mengaku, untuk memenuhi kebutuhan minimal masyarakat Kota Sukabumi, saat ini pihaknya masih membutuhkan air baku sebanyak 400 liter per detik. Untuk itu, berbagai upaya pun terus dilakukan guna memenuhi kekurangan tersebut.
“Ada tiga kegiatan yang kami sedang upayakan diantaranya mengejar sistem penyediaan air minum (SPAM) Cimandiri yang saat ini Detail Engineering Design (DED) telah selesai dibuat.
Untuk SPAM Cimandiri ini dananya cukup besar dan kita sudah masukan pengajuan ke Kementrian PU, ke Provinsi, dan penjajakan ke pihak swasta,”terangnya.
Tidak hanya itu, upaya lainnya yakni dengan berusaha mengoperasikan sumber air Cipelang Pondok Halimu. Di mana saat ini izinnya sudah keluar. Bahkan kegiatannya pun sudah turun dari DAK tahun 2021 ini.
“Kegiatannya ada di Dinas PU. Dari situ kita harapkan ada penambahan sekitar 30 sampai 50 liter per detik,”akunya.
Abdul menambahkan, pihaknya juga saat ini sedang menginventarisir tingkat kehilangan air yang disebabkan oleh hal teknis yang berasal dari jaringan pemipaan. Di mana, usia pemipaan tersebut sudah cukup lama belum diperbaharui.
“Untuk memoerbaharui sistem pemipaan ini sudah kita ajukan pada tahun 2020 melalui APBN,”terangnya.
Selain dari hal teknis, sambung dia, kehilangan air juga terjadi karena hal non teknis. Untuk meminimalisir kehilangan air akibat hal non teknis pihaknya telah menyiapkan Geographic Information System (GIS) atau sistem informasi berbasis komputer.
“Kita sudah membuat GIS untuk jaringan pemipaan dan GIS pelanggan PDAM. Jadi, dengan GIS ini kita dapat memantau jaringan pemipaan dan jaringan pelanggan melalui sistem,”imbuhnya.
Ia berharap, dengan berbagai upaya yang dilakukannya itu, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang telah ada juga pelanggan baru kedepannya.
“Kita juga terus lakukan pemeliharaan, juga meminta partisipasi masyarakat untuk melaporkan apabila terdapat kebocoran pipa,” pungkasnya. (bam/*/t)
