TPA Cikundul Kota Sukabumi Kian Menyempit

TPA Cikundul
Kondisi lahan TPA Cikundul di Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, kian menyempit

SUKABUMI – Kapasitas lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cikundul di Kecamatan Lembursitu, kian menyempit bahkan saat ini hanya tinggal tersisa sekitar 1,2 hektare.

Dari informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, total luas lahan TPA yang dibangun sejak tahun 1995 ini seluas 10,7 hektare dan 9,5 hektare sudah terpakai. Diprediksi, lahan yang ada saat ini hanya cukup menampung sampah hingga tiga sampai lima tahun ke depan.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi Adil Budiman mengatakan, menyiapkan beberapa skema untuk mengatasi menyempitnya daya tampung TPA Cikundul.

“Ya, saat ini, tersisa tinggal 1,2 hektare yang sedang dibangun landfil oleh Kemen PUPR,” kata Adil kepada Radar Sukabumi, Senin (22/11).

Selain itu, DLH juga tengah mencari lahan tanah untuk perluasan dan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi untuk membuat TPA bersama di lokasi Wangunreja.

“Saat ini, sudah dibahas di tingkat PU Propinsi Jawa Barat. Rencananya akan melakukan perluasan lahan di daerah Wangunreja,” paparnya.

Adil menjelaskan, DLH juga tengah melakukan optimalisasi Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) yang sudah dibangun dan pembuatan TPS3R baru.

“Sedang dilakukan pembangunan TPA hibah dari Kementrian PU, Insya Allah dengan adanya pembangunan itu, TPA bisa bertahan tiga sampai lima tahun kedepan,” jelasnya.

Menurutnya, jumlah sampah yang masuk di TPA Cikundul mengalami peningkatan terdapat sampah sebanyak 175 ton perhari.

Angka ini, lebih besar jika dibanding dengan bulan sebelumnya yang jumlahnya hanya 173,6 ton perhari.

“Timbulan sampah ini lebih banyak berasal dari sampah rumah tangga sedangkan sampah dari rumah makan dan cafe agak berkurang,” terangnya.

Sebab itu, DLH berupaya mensosialisasikan kepada masyarakat untuk melakukan pengelolaan sampah mulai dari sumbernya.

“Salah satunya dengan cara pemilahan sampah organik misalnya, dibuat kompos dalam lobang resapan biopori dan sampah an organik yang bernilai jual untuk di jual ke bank sampah,” tutupnya. (bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *