Soal Lato-lato, Wali Kota Sukabumi Minta Pengawasan Orangtua

Walikota Sukabumi Achmad Fahmi
Walikota Sukabumi Achmad Fahmi

SUKABUMI – Walikota Sukabumi, Achamd Fahmi angkat bicara soal viralnya permainan lato-lato yang saat ini digandrungi kaum melinial. Karena itu, perlu adanya pengawasan dari orang tua untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan.

“Satu sisi dengan maraknya kembali permainan tradisional ini (lato-lato red*), dapat mengurangi intesitas anak yang saat ini lebih sering bermain gadget. Hanya saja, yang perlu diperhatikan pengendalian orang tua dalam hal mengawasi buah hati mereka saat bermain lato-lato,” ungkap Fahmi kepada Radar Sukabumi, Selasa (10/1).

Bacaan Lainnya

Lanjut Fahmi, dengan viralnya kembali permainan tradisional ini dapat membangkitkan kembali semangat anak untuk berinteraksi terhadap sesama dan tidak fokus dengan gadget.

“Intinya jangan sampai viralnya permainan ini, justru menimbulkan korban akibat minimnya pengawasan. Jadi pengawasan dari orang tua merupakan kata kunci utama, sehingga akan menimbulkan manfaat nyata,” ujarnya.

Menurutnya, guna mengantisipasi terganggunya proses pembelajaran pada awal semester genap sudah menjadi aturan baku terkait larangan membawa berbagai macam permainan saat berlangsungnya proses pembelajaran di sekolah.

“Kami sudah menyampikan ke Pak Kadis Pendidikan, agar betul mengawasi proses pembelajaran yang berlangsung. Apapun bentuk permainan, memang dilarang dibawa ke sekolah, sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Mohammad Hasan Asari menambahkan, meskipun edaran terkait larangan pembawaan lato-lato belum dikeluarkan namun saat ini masih terus melakukan pemantauan terkait fenomena viralnya lato-lato.

“Sejauh ini, kamo masih terus melakukan pengawasan dan belum ada laporan terkait kekhawatiran lato-lato,” tambahnya.

Ke depan, sambung Hasan, edaran larangan membawa lato-lato ke sekolah bukan tidak mungkin dikeluarkan karena memang merujuk kepada peraturan baku yang melarang siswa membawa segala jenis permainan ke sekolah saat proses belajar mengajar berlangsung.

“Jika nanti ditemukan ataupun adanya laporan terkait lato-lato, maka kami akan mengeluarkan surat edaran larangan tersebut. Sementara ini belum ada laporan kekhawatiran tersebut,” tutupnya. (bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *