“Sebaran kejadian berdasarkan wilayah, Kecamatan Gunungpuyuh menempati peringkat tertinggi 27 kali, disusul Kecamatan Lembursitu 22 kali dan Kecamatan Cikole 20 kali. Laporan yang terendah berasal dari Kecamatan Cibereum 5 kali, Baros 6 kali, Citamiang 11 kejadian dan Kecamatan Warudoyong 12 kali,” ungkapnya.
Jika melihat dari data yang ada, sambung Imran, jenis bencana tersebut nilai kerugian tertinggi berasal dari cuaca ektsrem dengan jumlah kerugian mencapai Rp 649.150.000 disusul kebakaran Rp 636.500.000.
” Selain itu, tanah longsor kerugian Rp527.762.000, banjir Rp189.550.000 dan puting beliung Rp45.000.000,” bebernya.
Imran menghimbau, masyarakat harus dapat meningkatkan kewaspadaan terkait potensi bencana yang ada disetiap wilayah nya masing-masing. “Jika terjadi bencana alam masyarakat diminta segera melaporkan kepada pemerintah setempat,” pungkasnya. (bam/t)