Komisi III DPRD Kota Sukabumi Pertanyakan Kesiapan KBM Tatap Muka

Komisi III DPRD Kota Sukabumi saat melakukan hearing dengan Disdikbud dan Gugus Tugas penanganan Covid-19.

RADARSUKABUMI.com – Komisi III DPRD Kota Sukabumi mempertanyakan kesiapan sekolah saat akan membuka kembali Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM ) Tatap Muka kepada Dinas Kesehatan dan Pendidikan Kota Sukabumi dan Gugus Tugas penangan Covid-19 di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Sukabumi.

” Kami ingin mengetahui sejauh mana persiapan KBM yang akan dimulai pada 13 Juli mendatang,” ujar Ketua Komisi III DPRD Kota Sukabumi, Gagan Rachman kepada Radar Sukabumi, Senin (6/7).

Bacaan Lainnya

Dalam kondisi Pandemi Covid -19, meskipun Kota Sukabumi diberikan status hijau oleh provinsi Jabar, itu bukan menandakan kondisi di Kota Sukabumi aman.

Makanya perlunya kesiapan yang matang dan sinergitas antara Dinas Pendidikan dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19. ” Dikita ini masih ada pasien klaster di wilayah Kecamatan Gunung Puyuh yang berdekatan dengan sekolah yang ada, Ini harus diantisipasi,” jelasnya.

Namun setelah mendapatkan keterangan dari Kadisdikbud kata Gagan KBM itu akan dilaksanakan atau tidak setelah dievaluasi kesiapan dari sekolah masing-masing. Dirinya berharap waktu yang masih tersisa ini bisa dilakukan pengakjian dan evaluasi yang lebih matang.

” Jangan sampai nanti ditengah jalan kegiatan KBM terganggu. Persiapannya harus jelas, dalam satu kelas bisa dibagi 3 jadwal KBM, juga terpenting penerapan protokol kesehatan harus diterapkan,” katanya.

Gagan hanya mengingatkan jangan sampai dengan dibukanya KBM malah menjadikan kluster baru penyerbaran Covid-19.

Makanya Komisi III mewanti-wanti persiapan KBM yang benar-benar bisa aman dan nyaman. ” Kita percaya Dinas pendidikan melalui evaluasi dan persiapan-persiapannya bisa membuka KBM tetap berjalan tanpa mempercepat adanya penularan Covid-19,” jelasnya.

Politisi PDI Perjuangan tersebut meminta masyarakat pro aktif kepada Sekolan untuk menanyakan proses KBM di tengah Pandemi Covid-19 ini. Jangan sampai orang tua hanya melepas begitu saja tanpa memperhatikan anaknya nanti saat sekolah.

“Nanti kan ada orang tua harus mempersiapkan segalanya, mulai memakai APD, tidak boleh meminjam barang dari temannya , aturan -aturan sudah dibuatkan Disdikbud, saya berharap orang tua bisa memahami dan memperhatikan anaknya,” pungkasnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *