Kenalkan Sejarah Sukabumi, Dapuran Kipahare Gelar Pameran Soekaboemi Tempo Doeloe

Wali kota Sukabumi, Achmad Fahmi
Wali kota Sukabumi, Achmad Fahmi digotong menggunakan lisung yang merupakan ciri khas dari pesantren Al-Fath Kota Sukabumi, Sabtu (1/7).

CIKOLE – Dalam rangka mengenalkan sejarah Sukabumi kepada masyarakat luas, Yayasan Dapuran Kipahare menggelar pameran dan festival Soekaboemi Tempo Doeloe (STD) di Wisma Wisnu Wardhani komplek Setukpa Polri di Jalan Bhayangkara, Sabtu (1/7) dan Minggu (2/7).

Momen tersebut dibuka Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan Kepala Setukpa Polri, Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto serta Ketua Yayasan Dapuran Kipahare Irman Firmansyah.

Bacaan Lainnya

“Bersyukur kegiatan ini sebagai pengingat sejarah harus diulang-ulang dan jangan melupakan sejarah. Semangat inilah yang dilakukan Dapuran Kipahare menggelar STD. Fakta data dan sejarah menunjukkan Sukabumi salah satu locus perjuangan kemerdekaan hingga proklamasi kemerdekaan,” ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Bahkan, ada tokoh pahlawan nasional asal Sukabumi KH Ahmad Sanusi dan banyak bangunan bersejarah termasuk di Komplek Setukpa.

 Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi berharap, ajang Soekaboemi Tempo Doeloe (STD) jadi ajang edukasi, sosialisasi sekaligus rekreasi bukan hanya untuk warga Sukabumu tapi dari luar daerah. Pertama terkait edukasi data dan fakta sejarah Kedua, terkait informasi seputar Kota Sukabumi.

“Doakan event ini betul-betul jadi even rutin dilakukan Dapuran Kipahare yang berkolaborasi dengan elemen lainnya dan mampu hadirkan suasana berbeda. Khususnya, jadi bagian mengedukasi masyarakat dalam menjaga sejarah,” terang orang nomor satu di Kota Sukabumi ini.

Fahmi mengatakan, Kota Sukabumi terkenal dengan sebutan Nizza Van Java oleh pemerintah Hindia Belanda dulu yang berarti memabukkan atau mempesona. Mudah-mudahan dengan penataan kota yang digencarkan sekarang ini, pemda ingin mengembalikan kota mempesona bukan hanya bagi warga dan akan tetap juga untuk pengunjung.

Ketua Yayasan Dapuran Kipahare Irman Firmansyah mengatakan, ajang STD 2023 ini semangatnya mengenalkan sejarah Sukabumi kepada masyarakat luas.

Kegiatan ini diisi dengan pameran sejarah seperti perjalanan Sukabumi dan pameran daru museum seperti Geologi, Tionghoa, Palagan Bojongkokosan Sukabumi, dan Museum Prabu Siliwangi. (Iki/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *