Injuk Kampung Garung Tersohor

Sejumlah penduduk Karang Tengah ada yang membuka usaha turun temurun dan sudah tersohor. Ya, tersebutlah pengrajin sapu injuk yang geliatnya ada di Kampung Garung dan sudah terkenal sejak dulu

Laporan Rohmat Hidayat

Bacaan Lainnya

Kelurahan Karang Tengah berada pada wilayah perbatasan Kota Sukabumi. Melangkah sedikit ke arah utara sudah masuk Desa Sukaresmi, Sukamanah, dan Sukamantri yang ketiganya adalah masuk Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan informasi yang didapat Radar Sukabumi, Kelurahan Karang Tengah memiliki penduduk sebanyak 12.292 jiwa dengan jumlah kepala keluarganya sebanyak 5.204 KK.

Serupa dengan sejumlah kelurahan lainnya, variasi kerja penduduk Karang Tengah sebagian kecilnya juga masih ada yang bertani, namun dominasi pekerjaan penduduk syarat dengan pekerjaan penduduk perkotaan, seperti menjadi pegawai negeri maupun swasta.

Kenapa penduduk yang bekerja di ladang pertanian, ini karena menurut Kasie Kesos Kelurahan Karang Tengah, Sri Siswanti karena jumlah lahan pertanian yang ada sudah semakin sempit. Pembangunan terus tumbuh bergeliat di Kelurahan Karang Tengah. Pada Kelurahan inipun terbangun sejumlah perumahan, seperti Tanjungsari dan Gading Kencana.

Berbicara soal potensi yang ada di Kelurahan Karangtengah, Sri Siswanti yang mewakili Lurah Karang Tengah mengatakan bahwa potensi yang menghiasi di kelurahannya antara lain peternakan ayam petelur pribadi di rumah-rumah.

Ada juga industri rumahan yang sejak turun temurun cukup terkenal/tersohor di Karang Tengah. Yakni, sentra pengrajin injuk di Kampung Babakan Garung. Geliat Usaha Kecil Menengah (UKM) sapu injuk di Kampung Garung sudah turun temurun dan cukup tersohor. Meskipun pasarannya masih kisaran lokal dan Pulau Jawa, namun permintaannya sangat banyak.

Seperti salah satu pengrajin sapu injuk di RT 001 RW 06 Kampung Babakan Garung, Kelurahan Karang Tengah Kecamatan Gunungpuyuh Kota Sukabumi, Tamad. Ia mengaku memulai usaha pembuatan sapu injuk sejak 1988 hingga kini. Kini, per hari menurutnya, memproduksi 50 sampai 60 sapu injuk.

“Ini untuk permintaan pasar tradisional seperti Pasar Pelita, Pasar Gudang, dan pelanggan,”katanya. Harga sapu injuk yang dijualnya dari awal jual di tahun 1988 sekitar Rp250 hingga kini per satuannya dijual Rp6 ribu dari Tamad. Sedangkan kalau sudah masuk ke pengecer atau agen bisa sampai Rp15 ribuan.(cr/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *