CIKOLE– Kasus tuberkulosis (TBC) di wilayah Kota Sukabumi setiap tahunnya mengalami penurunan. Dari dua tahun kebelakang kasus TBC merosot turun drastis.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Kasus TBC pada 2019 sebanyak 1.820, 2020 sebanyak 1.225, dan 2021 sebanyak 1.106 kasus.
“Iya jumlah kasus TBC di kita terus menurun dari dua tahun kebelakang,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Lulis Delawati.
Lulis menyebutkan, Kota Sukabumi merupakan salah satu daerah yang paling baik dalam menemukan kasus baru tuberkulosis (TBC) di Jawa Barat.
Hal ini berdasarkan pada data Case detection rate (CDR) TBC Kota Sukabumi pada 2020. CDR merupakan proporsi jumlah pasien baru TB BTA positif yang diperkirakan dalam satu wilayah.
“Penemuan kasus TB atau CDR merupakan cara yang digunakan untuk penilaian kemajuan penanggulangan TBC. Penemuan kasus TBC Kota Sukabumi tahun ini melebihi target nasional yang ditetapkan yakni, sebanyak 1.058 kasus,”ungkapnya.
Lulis menuturkan, pencegahan dan pengendalian TBC bukan hanya tugas pemerintah tapi perlu peran serta dari semua pihak.
Diantaranya, masyarakat, pihak swasta, akademisi dan peran organisasi profesi kesehatan.
Saat ini sudah ada 13 organisasi profesi kesehatan yang bersepakat membentuk Koalisi Organisasi Profesi Indonesia untuk Penanggulangan Tuberkulosis (KOPI TB).
“Dengan adanya koalisi ini, tambah Lulis, maka akan menjamin, mengembangkan, dan memberikan dukungan dalam penanggulangan program TBC,”pungkasnya. (bal)
