Fahmi Ajak Putuskan Mata Rantai Penyebaran HIV/AIDS

Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi bersama Direktur RS Islam Assyifa, Heri Heriyanto (kedua kiri).

SUKABUMI – Kasus HIV/AIDS di Kota Sukabumi dinilai masih rawan. Meski saat ini berada di peringkat ke 9 se-Jawa Barat, namun keseriusan penanganan kasus tersebut terus dilakukan dengan melakukan berbagai upaya, salah satunya memutuskan mata rantai penyebaran HIV/AIDS.

Dalam hal ini Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama – sama berkoloborasi dan tetap konsisten memutus mata rantai HIV/AIDS.

Bacaan Lainnya

“Dalam kasus HIV ini tidak boleh ada diskriminasi, tetapi mata rantai HIV tidak ada toleransi. kita tidak ingin Kota Sukabumi menjadi kota terseksi dalan konteks HIV/AIDS. Kota kita perlu konsen memberikan pengobatan therapy terhadap kasus HIV/AIDS,” katanya disela-sela membuka acara Mini Simposium Update Manajemen HIV yang digagas oleh Rumah Sakit (RS) Assyifa Kota Sukabumi di Ballroom Hotel Horison, Sabtu (22/2).

Tidak hanya itu sambung Fahmi, Untuk mencegah peningkatan kasus HIV/AIDS pun perlu dikakukanya penjangkauan yang efektif dan efesien dengan mempercepat edukasi informasi dan koloborasi.

Menurut Fahmi secara umum, Permasalahan HIV/AIDS di Jawa Barat ini lantaran penjangkauan yang tidak seaktif dibandingkan dengan waktu sebelumnya.

Sehingga untuk memecahkan masalah tersebut, dirinya dinilai sebagai kepala daerah yang konsen HIV/AIDS dan diminta membentuk rumusan untuk melakukan penjangkauan efektif dan efisien serta terjaga kerahasiaannya.

“Pencegahan HIV ini harus memutus mata rantai HIV, kalau penjangkauan tidak dilakukan sebaik baiknya, tentu tidak akan tercegah,” ucap Fahmi.

“Ada tiga hal penting lainnya untuk menuntaskan kasus ini yaitu, memperkuat edukasi, mempercepat informasi dan melakukan kolaborasi. Tiga hal ini perlu dilakukan untuk tuntaskan isu HIV-AIDS,” tambah Fahmi yang juga Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi.

Ditempat terpisah, Direktur RS Islam Assyifa, Heri Heriyanto mengatakan, kegiatan Mini Simposium Update Manajemen HIV ini merupakan rangkaian milad RS Islam Assyifa.

Tidak hanya itu, pemilihan kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan di Kota Sukabumi, terutama terkait HIV/AIDS. Di mana sambung dia, RS Islam Assyifa sendiri pernah menjadi klinik satelit RS Hasan Sadikin Bandung untuk penanganan penyakit berbahaya itu.

“Setelah desentralisasi kita tidak lagi di bawah RS Hasan Sadikin tetapi menjadi mandiri dan memiliki tim khusus,” terang Heri.

Ia mengaku, dalam kegiatan simposium ini dihadiri ratusan peserta dari berbagai daerah, seperti dari Bogor, Cianjur, Kota/Kabupaten Sukabumi serta unsur kedinasan, dokter dan perawat. (cr1/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *