DPUTR Kota Sukabumi Ajak Masyarakat Jaga Fasilitas Publik

Lapang Merdeka Kota Sukabumi
Kondisi cat Lapang Merdeka mengelupas pada jalur sepatu roda semakin melebar.

SUKABUMI – Terkait tingginya biaya perawatan Lapang Merdeka Sukabumi, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Sukabumi mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menjaga keindahan bangunan ikonik di Kota Sukabumi tersebut.

Kepala Bidang Tata Bangunan dan pertamanan, pada DPUTR Kota Sukabumi, Mohamad Sahid mengatakan, terkait biaya perawatan rutin Lapang Merdeka Sukabumi di proyeksikan bisa mencapai 500 juta hingga 1 miliar Rupiah pertahunnya.

Bacaan Lainnya

“Itu belum termasuk dengan biaya kerusakan yang terjadi, bilamana Lapang Merdeka Sukabumi masih kerap digunakan sebaai lokasi berbagai acara-acara,” ujar Sahid kepada Radar Sukabumi, Jumat (6/1).

Sahid menjelaskan, DPUTR Kota Sukabumi pada tahun 2023 ini telah merencanakan proyeksi perbaikan terhadap Lapang Merdeka Sukabumi. Bahkan perbaikan bangunan publik yang baru satu tahun diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat itu, akan menyedot anggaran yang lumayan besar.

“Seperti in line track yang akan dicat ulang, di proyeksikan menyedot biaya kurang lebih 700 juta Rupiah,” jelasnya.

Masih menurut Sahid, terkait pengajuan anggaran untuk biaya pemeliharaan, saat ini masih terkendala kepada proses persetujuan anggaran.

“Kami saat ini masih terus melakukan pengajuan terkait anggaran perbaikan tersebut. Oleh sebab itu, dengan kepedulian bersama dari seluruh lapisan masyarakat, bisa mengurangi resiko kerusakan yang terjadi pada Lapang Merdeka Sukabumi,” ungkapnya.

Lanjut Sahid, dirinya juga menghimbau, kepada seluruh masyarakat yang berkunjung ke Lapang Merdeka Sukabumi, agar bisa mematuhi segala peraturan yang tertera pada setiap papan informasi yang terdapat di berbagai penjuru Lapang Merdeka Sukabumi.

“Seperti jangan sampai pengunjung masih merokok di area Lapang Merdeka, makan dan minum lalu membuang sampah sembarangan. Itu semua tentunya dapat merusak berbagai fasilitas penunjang yang ada di Lapang Merdeka Sukabumi,” lanjut dia.

Diberitakan sebelumnya, kondisi Lapang Merdeka semakin mengkhawatirkan. Ada sejumlah kerusakan yang terjadi di ruang terbuka publik ini, diantaranya, Cat di jalur sepatu roda sudah banyak terkelupas, rusaknya rumput hijau akibat terinjak pengunjung, hingga sobeknya rubber yang terdapat pada joging track.

Kerusakan tersebut diakibatkan beberapa faktor, diantaranya akibat membludaknya pengunjung maupun masih sering digunakannya sebagai lokasi acara.

“Memang sarana publik Lapangan Merdeka menjadi favorit olahraga, baik dari masyarakat kota maupun luar daerah. Terbukti pada akhir pekan Sabtu dan Minggu selalu membludak pengunjung, yang berolahraga atau sengaja datang menikmati suasana Lapangan Merdeka,” ujar Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi kepada Radar Sukabumi, Kamis (5/1).

Diakui Fahmi, bangunan ikonik yang diresmikan pada tanggal 8 Januari 2022 lalu ini, memang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

Selain berada tepat pada pusat kota, berbagai fasilitas yang ada memang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Namun, rasa memiliki menjaga sarana publik dari masyarakat masih kurang.

Tidak dipungkiri, kedepannya akan dikeluarkan larangan untuk berbagai perhelatan acara di Lapangan Merdeka.

“Saat ini kita lihat perkembangannya, Karena Lapang Merdeka sedang dalam perbaikan, jangan sampai karena adanya sebuah event menjadi terganggu proses perbaikannya. Kita akan evaluasi kembali dan melihat perkembangan kedepan,” pungkasnya. (cr4/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *