Dinkes Kota Sukabumi Antisipasi Ancaman Difteri, Hingga Februari Baru Temukan Dua Kasus

Wita Darmawati
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumi, Wita Darmawati

CIKOLE – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, berupaya melakukan kesiapsiagaan Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri. Hal itu, dilakukan untuk meminimalisir terjadinya penularan penyakit mematikan tersebut.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumi, Wita Darmawati mengatakan, sejauh ini Dinkes sudah melakukan kesiapsiagaan dengan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) terlatih swab kultur difteri di seluruh Puskesmas dan rumah sakit.

Bacaan Lainnya

“Selain itu, petugas surveilans ada di semua Puskesmas dan rumah sakit, ketersediaan logistik eritromisin profilaksis memadai, ketersediaan logistik Anti Difteri Serum (ADS) dan ketersediaan logistik media amies (transport media kultur difteri) cukup,” kata Wita kepada Radar Sukabumi, Senin (27/2).

Wita menjelaskan, sejak Januari hingga Februari ini Dinkes Kota Sukabumi menemukan dua kasus pasien mengidap difteri. Namun, ketika dilakukan uji lab keduanya negatif sehingga kasus tersebut tidak menjadi KLB. “Ya, satu kasus pada Januari dan satu Februari. Tapi keduanya setelah dikirim lab hasilnya negatif,” ujarnya.

Lanjut Wita, difteri merupakan penyakit menular yang dapat disebarkan melalui batuk, bersin, atau luka terbuka. Gejalanya, termasuk sakit tenggorokan dan masalah pernapasan.

“Penyebab utama difteri yakni, infeksi bakteri corynebacterium diphteriae yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta dapat mempengaruhi kulit,” ujarnya.

Penyakit ini, sambung Wita, dapat menyerang berbagai usia usia dan berisiko menimbulkan infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa.

“Adapun, pengobatannya meliputi antibiotik dan antitoksin untuk mematikan bakteri. Sementara, salah satu langkah pencegahan difteri yang paling efektif yaitu mendapatkan vaksinasi difteri,” pungkasnya. (bam)

Pos terkait