Budidaya Hidroponik Menjaga Ketahanan Pangan

Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi saat meninjau kegiatan pelatihan pengetahuan keterampilan budidaya hidroponik di Kelurahan Jayaraksa.

RADARSUKABUMI.com – Dana kelurahan tahun 2020 sudah luncurkan oleh Pemerintah Kota Sukabumi. Berbagai kegiatan disetiap kelurahan sudah mulai dilakukan, seperti halnya di Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi. Kegiatan itu berupa pelatihan pengetahuan dan keterampilan serta memotivasi warga dalam mengembangkan budidiaya hidroponik kepada warga khususnya untuk RW, PKK dan karangtaruna.

“Targetnya setelah pelatihan mengenai pengetahuan budidaya hidpronik dapat diterapkan dalam keseharian nanti. Dikembangkan di setiap rumah warga,” ujar Walikota Sukabumi Achmad Fahmi.

Bacaan Lainnya

Dijelaskan Fahmi, pengembangan hidpronik didasari karena luasan wilayah Kota Sukabumi yang tidak bertambah sementara jumlah penduduk terus bertambah.

Di mana jumlah penduduk mencapai sebanyak 370 ribu jiwa per bulan Agustus dan luasan wilayah sejak 1998 tetap 48 kilometer persegi.

“Dampaknya saat ini terjadi kepadatan penduduk dan menyebabkan yang awalnya tanah kosong untuk pertanian sekarang ada yang berubah jadi perumahan. Hal ini dikhawatirkan berdampak pada ketahanan pangan warga,” katanya.

Untuk itu, kata Fahmi, budidaya hidroponik ini untuk menjaga ketahanan pangan warga setempat dan dari sisi ekonomi menguntungkan.

Terlebih di masa pandemi Covid-19 diperlukan sebuah inovasi untuk tetap menjaga ketahanan pangan masyarakat dan hadirlah hidroponik bagaimana menanam memanfaatkan lahan pertanian untuk lebih bermanfaat serta tidak membutuhkan lahan yang luas.

Harapannya ketika massif melakukan gerakan ini berharap warga terbantu dari sisi ekonomi dan dari sisi kesehatan jauh lebih sehat karena sifatnya organik. Di tengah pandemi Covid dan belum tahu selesainya, warga tidak perlu ke pasar karena bisa memenuhi kebutuhan sayuran di rumah.

“Kami apresiasi lurah dan camat yang mengajak masyarakat mulai beralih menanam untuk mencukupi kebutuhan pribadi dan keluarga yang efeknya akan luar biasa,” katanya.

Fahmi berharap mulai RT dan RW jadi yang terdepan mampu mengedukasi dan sosialisasi ke warga karena pemda tidak bisa melakukan pembangunan tanpa didukung masyarakat.

Pemerintah kata Fahmi memunculkan penguatan gerakan ketahanan pangan karena tidak bisa diprediksi Covid-19 kapan selesainya.

Sehingga pemerintag pusat hingga daerah menggencarkan menanam sayuran dan lainnya di pekarangan rumah masing-masing.

“Kami mengajak warga memanfaatkan halaman rumah dengan budidaya hidroponik san membuat lubang biopori untuk ketersediaan air tanah,” pungkasnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *