PDAM Jamin Kualitas Air Terjaga

CIKOLE – Perusahaan Daerah Air Mineral (PDAM) Tirta Bumi Wibawa Kota Sukabumi memastikan intensitas hujan disertai angin yang melanda wilayah Kota Sukabumi sejak dua bulan terakhir, tidak akan mempengaruhi kualitas air yang akan didistribusikan kepada warga pelenaggan.

Kepala Bagian Teknik PDAM Tirta Bumi Wibawa Kota Sukabumi Toto Sucipto menjelaskan selama ini lembaganya telah menerapkan teknologi terkini dalam memproduksi air bersih yang diperuntukan bagi pemenuhan kebutuhan air bagi para pelanggannya.

Bacaan Lainnya

Teknologi tersebut mampu mengolah air keruh menjadi jernih.

Hanay saja, kualitas air ini akan tetap terjaga jika kondisi cuaca hanya berupa hujan deras saja. Tetapi sabliknya seandainya saja terjadi bencana longsor di sekitaran mata air PDAM, maka peristiwa alam ini akan mempengaruhi tingkat kebersihan air.

“Hujan memang identik dengan munculnya air keruh. Tapi dengan adanya teknologi kita pastikan aman, cuma khawatir juga jiga ada longsor karena itu sulit dan sering membuat air menjadi keruh,” paparnya kepada Radar Sukabumi, kemarin (9/11).

Menurut Toto longsoran di air baku seringkali mengakibatkan air menjadi keruh apalagi tingkat pencemarannya hingga pada debit 1000 per detik. Hal ini sulit untuk ditanggulangi meski menggunakan peralatan canggih. Pasalnya sejauh ini kapasitas porduksi air bersih baru mencapai 250 liter per detik.

Tetapi selama pengolahan air berjalan dengan kapasitasnya maka kondisi tersebut akan aman dan dijamin tidak akan mengeluhkan air kotor. Selain keterbatasan kapasitas, peralatan yang digunakan saat ini juga terbilang sudah lapuk akibat dimakan usia.

“Idealnya diperlukan alat baru atau perbaikan, tapi terkendala dengan biaya yang cukup mahal.

Solusi yang bisa ditempuh untuk saat ini adalah membuat pengolahan mini resevoir back wash dan mengganti media filter serta pasir kwarsa, karena yang ada saat ini sudah mulai jenuh,” bebernya.

Sebelumnya PDAM Tirta Bumi Wibawa (TBW) sempat kesulitan dalam memanfaatkan mata air yang sempat mengalami penurunan debit, pada awal bulan Oktober silam.

Padahal, kala itu intensitas hujan mulai mengguyur wilayah Kota Sukabumi. “Secara keseluruhan, penurunannya sekitar 40 sampai 50 persen dari jumlah air yang biasanya.

Jadi pasokan airnya masih belum normal,” ungkap Direktur PDAM TBW Kota Sukabumi, Anton Rachman Suryana (sbh/d)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *