Pasar Penampungan Membara, Tidak Tahu Besok Kami Makan Apa

Pasar Penampungan di eks Pertamina untuk para pedagang Pasar Pelita, Kota Sukabumi kembali terbakar untuk kedua kalinya.

SUKABUMI – Hanya berselang dua bulan, Pasar Penampungan di eks Pertamina untuk para pedagang Pasar Pelita, Kota Sukabumi kembali terbakar untuk kedua kalinya. Kali ini, sebelas kios di pasar penampungan ini ludes dilalap si jago merah. Dugaan kuat, api berasal dari salah satu kios yang berjualan kelapa serut.

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08:45 WIB. Menurut keterangan yang dikumpulkan, salah satu pemilik kios mengisi bensin mesin penyerut kios. Tanpa sadar, bensin tercecer dan menimbulkan percikan api sehingga merembet dengan cepat ke bangunan kios.

Bacaan Lainnya

Kepada Radar Sukabumi, Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Zulkarnain menerangkan, sumber api yang menghanguskan sebelas kios tersebut bersumber dari percikan api yang menyambar bensin pada mesin penyerut kelapa. Dengan cepat, api merembet ke bangunan kios hingga membakar delapan kios.

“Sumber api bermula dari kios milik DI (35). Saat itu, DI sedang mengisi bensin mesin penyerut kelapa dalam keadaan mesin hidup. Tanpa sadar, bensin yang bercecer menyambar api pada mesin tersebut sehingga mengakibatkan kebakaran,” terang Zul kepada Radar Sukabumi,  (20/1).

Dalam kejadian itu, DI mengalami luka bakar pada bagian kaki dan dilarikan ke rumah sakit. Selain itu, BPBD juga menerjunkan enam unit armada pemadam kebakaran ke lokasi kejadian. Kendati api bisa dipadamkan, namun seluruh isi kios yang terbakar tidak bisa diselamatkan.

“Empat armada pemadam diturunan dengan petugas lengkap, juga dibantu oleh petugas gabungan lainnya. Tidak ada korban jiwa, tapi nyaris semua isi kios yang terbakar tidak bisa terselamatkan,” ujarnya.

Pascakebakaran, salah seorang pedagang mengaku kebingungan kiosnya ludes terbakar. Sedangkan untuk kebutuhan hidup termasuk untuk makan keluarganya hanya bergantung dari pendapatan hasil berjualan.

“Bingung Kang, kios dan barang dagangan, termasuk uang hasil jualan ludes terbakar. Tidak tahu, besok kami makan apa,” kata salah seorang pedagang kepada Radar Sukabumi.

Adapun kerugian secara meteril, sebut Zul, ditaksir mencapai Rp 200.300.000, dengan rincian sebelas kios aktif dengan sepuluh pedagang, perkiraan 11 bangunan yang tebakar mencapai Rp 33.000.000 dan isi kios Rp 167.300.000.

“Nilai taksiran kerugiannya Rp 200.300.000 itu, akumulasi perhitungan semua kerugian. Baik itu bangunan kios dan isi kios,” tutup Zulkarnain.

Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Pelita, Djabir Ohorella mengatakan, saat api berkobar, petugas pasar dan pedagang mencoba memadamkan api pakai Alat Pemadan Api Ringan (Apar). “Kami sempat melakukan pemadaman pakai delapan Apar. Tapi api sudah membesar karena bahan kios dari triplek,” singkatnya(upi/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *